Sepasang suami istri dari
Sherman, Texas, Amerika Serikat tidak membiarkan rasa takut menghentikan mereka
setelah dokter mengatakan bahwa anak kelima mereka yang lahir secara caesar pada Agustus 2018 lalu tidak bernapas.
“Dia dilahirkan tanpa
detak jantung, tanpa denyut nadi, dan dia tidak bernapas," ujar ayah dari Urias,
Jacob Sheriff kepada CBN News dalam suatu wawancara telepon. "Dia
kehilangan oksigen dan tubuhnya serta semua organnya mati selama persalinan dan mereka menyadarkannya di ruang bersalin…dia meninggal selama proses persalinan.”
Tampaknya bahwa Urias
kecil, yang berarti "terang Tuhan," tidak akan berhasil hidup. Namun alih-alih menyerah, ibunya, Hannah, berdoa.
"Saya benar-benar
tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengandalkan Tuhan untuk kedamaian dan berdoa," kata ibu Urias, Hannah Sheriff, kepada KTEN.
Para dokter dan perawat di
rumah sakit Durant, Oklahoma memutuskan bahwa mereka juga tidak bisa menyerah
pada Urias. Mereka berulang kali mencoba menyadarkan bayi laki-laki itu dan tanda-tanda hidupnya kembali sekira 20 menit kemudian.
Ayah anak laki-laki itu, Jacob, merupakan seorang pendeta di Victory Life Church.
"Kami pernah melihat
keajaiban. Saya sudah menyaksikan bagaimana orang-orang dengan kanker stadium 4
sembuh. Saya telah melihat mata yang buta tercelik. Saya tahu kuasa Tuhan," kata Jacob kepada CBN News.
Jacob mengatakan ketakutan
adalah kendala terbesar ketika dia melihat tim medis melakukan tindakan medis kepada putranya yang baru lahir.
"Saat itu, kami mulai
berdoa dengan firman Tuhan, karena firman Allah lah yang mengubah banyak
hal," ucapnya. "Bagi saya pribadi, saya mengucapkan ayat dari Mazmur
27. ‘TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?'"
Pasangan Sheriff ini menyatakan bahwa doa menjadi obat terbaik karena Urias terus mengalahkan rintangan.
Jacob mengatakan kepada
CBN News bahwa tim medis seharusnya berhenti mencoba menyadarkan bayi setelah
enam hingga sepuluh menit sang bayi tidak menunjukkan hasil yang positif. Untuk
diketahui, proses penyadaran selama 6-10 menit adalah prosedur medis di rumah sakit tersebut.
Baru-baru ini, pasangan
itu menanyakan kepada salah satu perawat yang berada di ruang bersalin, "Mengapa kamu terus melakukannya?"
Setelah situasi dapat
sedikit terkendali Perawat ini pun memberi tahu mereka, "Ada sesuatu di
ruangan itu yang terus mendorong kami untuk terus berusaha dan tidak menyerah."
Bayi Urias kemudian
diterbangkan ke rumah sakit di Texas, Amerika Serikat di mana ia menghabiskan 20 hari berikutnya di unit perawatan kritis untuk bayi-bayi baru lahir.
"Obat memainkan perannya tetapi tidak bisa menyembuhkannya," kata Jacob.
Dokter di rumah sakit
Texas memberi tahu Jacob bahwa meskipun dapat hidup, anak mereka tetap tidak akan
bertumbuh dengan baik. Sebagian besar anak-anak yang mengalami trauma yang
dialami Urias akan mengalami cerebral
palsy atau epilepsi dan beberapa akan menderita kejang selama sisa hidup
mereka. Mungkin saja bocah itu tidak akan pernah berbicara, tidak pernah berjalan, tidak akan pernah bisa memberi makan dirinya sendiri.
"Saya dan istri saya adalah orang-orang beriman. Kami memiliki banyak orang yang berdoa untuknya dan saya pikir putra saya akan mengejutkanmu," ungkap Jacob kepada para dokter.
Baca Juga:
Keesokan harinya, Jacob
memutuskan dia dan istrinya tidak akan membiarkan rasa takut menang. Mereka
tahu bahwa Tuhan berkuasa dan akan melihat keajaiban dengan mengajarkan orang-orang bagaimana berdoa untuk putra mereka.
Diapun meminta jemaatnya
untuk berdoa, tetapi apa yang dia tidak sadari adalah seberapa cepat kisah Urias
akan berkeliling dunia dengan ribuan orang yang menonton berita terbaru dan berdoa untuk putranya.
"Kami pikir itu hanya
beberapa orang, tetapi akhirnya menjadi gereja lain, teman teman, dan berakhir
kepada orang-orang percaya di seluruh dunia, berdoa untuk putra kami," ucap Jacob.
Halaman Facebook pun dibuat
dengan tujuan para pengikut diperbarui dengan berita pemulihan Urias. Pasangan
Sheriff ingin menunjukkan bagaimana rasanya berdiri dan bertempur selama ujian
seperti yang mereka alami. Ribuan pengguna mengikuti halaman dengan banyak memposting doa harian.
Akhirnya, pada hari ke-19,
pasangan itu membawa pulang putra mereka. Sekarang, sembilan minggu kemudian,
Urias bahagia dan sehat. Dokter yang menangani anak-nya bahkan memanggilnya
'The Miracle Baby' karena dia berkata: "Ada banyak di sini yang tidak bisa kami jelaskan."
Namun menurut orang
tuanya, putra mereka adalah teladan cemerlang bagi dunia tentang apa yang bisa dilakukan oleh doa dan iman.
"Kami sudah melihat
gunung bergerak," imbuh Jacob. "Para dokter dan perawat yang ada di
sana pada hari dia dilahirkan, semua baru saja terpesona. ‘Dia seharusnya tidak
hidup,' kata mereka. Tapi di sini dia tampak sehat dan normal."