Standar suara yang kita harapkan sudah berubah. Lihat saja bagaimana
tayangan-tayangan film yang memulai adegan awalnya dengan kesunyian menjadi sesuatu
yang berbeda saat muncul suara-suara mendebarkan secara tiba-tiba. Bagi penonton, adegan dengan penambahan suara ini akan jadi bagian yang menarik.
Tapi di awal munculnya televisi dan rekaman-rekaman suara, orang-orang di jaman dulu hanya bisa mendengar suara dengan sayup-sayup saja dan berantakan. Beda jauh dengan apa yang bisa kita saksikan di jaman ini. Kita tentu saja takjub dengan tingkat distorsi dan beragam jenis suara yang ada. Para pendengar pun bahkan sudah mulai terbiasa dengan dimensi-dimensi suara baru ini.
Baca Juga :
Apa Kamu Masih Beribadah Seperti Cara Gereja Mula-mula? 7 Fakta Ini Perlu Kamu Tahu…
Aquaman, Superhero yang Mengingatkan Kita Dengan Perjuangan Yesus
Tahukah kamu, proses untuk mendapatkan standar suara yang seperti saat ini tak begitu saja terjadi loh.
Alan Blumlein adalah penemu suara stereo yang saat ini kita dengarkan.
Ilmuwan asal Inggris ini mengaku terilhami menciptakan suara stereo setelah dirinya
terganggu dengan film berkualitas suara yang sangat buruk. Akhirnya, dia pun mengembangkan teknologi yang disebut dengan suara ‘binaural’.
Sayangnya, karya ciptaannya ini tak langsung diterima oleh pihak
lain. Para pemimpin perusahaannya menolak penemuan ini mentah-mentah. Mereka menilai
hasil suara ini berantakan. Dia pun diminta untuk berhenti mengerjakan suara stereo tersebut dan fokus pada radar dan televisi.
Meski penolakan itu cukup menyakitkan, namun Alan terus
mengembangkan karya ciptaannya itu. Sampai akhirnya suara stereo mulai diterima dan menampakkan kemajuan yang nyata.
Sejak stereo asli dibuat tahun 1950-an, sebagian rekaman masih
dibuat dengan suara mono. Beberapa sesi direkam dalam stereo dan mono, tapi banyak musisi dan eksekutif terkemuka yang masih lebih suka dengan suara mono.
Salah satu konduktor terkenal bahkan menganggap sepele dengan
stereo. Dia bahkan menyebutnya stereokomik. Seorang penyanyi bahkan menilai suara ini hanya akan merusak suara asli penyanyi.
Tapi seiring dengan pengembangannya, suara stereo berhasil menggantikan
suara mono karena kualitas audionya yang lebih baik. Jenis suara ini bahkan membuat
suara yang keluar berkualitas sangat natural. Jika orang-orang yang menyepelekan
Alan waktu silam masih ada saat ini, tentu saja mereka akan merasa malu dengan pemikiran
dan tindakan mereka saat itu kepadanya. Sebaliknya, jika Alan saat itu menanggapi
ucapan-ucapan penolakan itu dengan serius dan berhenti mengembangkan karyanya, mungkin saja suara stereo tak akan pernah ada.
Saat ini, kita bisa menikmati kualitas suara yang sangat baik.
Meski begitu, kondisi itu tidak mengurangi arti penting dari kontribusi dari orang-orang
yang telah membuatnya. Kita masih perlu menentukan seberapa berhati-hatinya kita dalam mendengar. Dan hal ini juga berlaku dalam kehidupan rohani kita.
Yesus sendiri mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam mendengar.
‘Berhati-hati’ dalam bahasa Yunani diartikan sebagai kesungguhan atau keinginan
yang kuat. Tentu saja hal ini bukan hanya sekadar masalah kebiasaan. Cara kita mendengar
dinilai sangat penting karena saat kita bisa mendengar dengan baik, maka kita bisa menerima berkat dari Tuhan.
Tuhan mau kita mengalami kekayaan rohani dan diberkati dengan
berlimpah. Karena itu mintalah supaya Dia membantumu lebih berhati-hati dalam mendengarkan baik firman-Nya maupun perkataan orang lain.
“Karena
itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya
akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga
apa yang ia anggap ada padanya.” Lukas 8: 18