Pesawat JT-610 dinyatakan jatuh
setelah 13 menit sejak take off.
Pesawat Lion Air ini hilang kontak sejak Senin pagi (29/10) saat bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang.
Setelah dipastikan jatuh di
sekitar perairan dekat Karawang, pesawat dengan series Boeing 737 ini merupakan
yang terbaru dan yang paling modern. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas.
"Sebenarnya pesawat ini kan
pengembangan dari Boeing 737 klasik. Pesawat 737 yang NG terus 737 Max ini yg
paling baru dan modern dari 737 Series ini," ungkapnya. Ia juga mengatakan kalau pesawat JT 610 ini baru mengudara kurang lebih 800 jam terbang.
Menurut situs Boeing, seperti
dikutip Senin (29/10/2018) per unit pesawat canggih tersebut saat itu
dibanderol seharga US$ 52,8 juta, dan pertengahan tahun ini harganya telah naik
mencapai US$ 54,5 juta atau Rp 830 miliar per unit. (Asumsi kurs US$ 1 = Rp 15.200).
Pesawat membawa total 189 orang
yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin. Hingga kini belum diketahui nasib para penumpang dan awak kabin.
Berdasarkan kesaksian dari Sony Setiawan, yang
seharusnya menjadi salah satu penumpang, namun gagal ikut terbang karena
terjebak kemacetan, pesawat Lion Air JT 610 ini take off sesuai jadwal, yaitu pukul 06.10.
Menanggapi hal ini, Presiden RI
Joko Widodo mengatakan kalau Basarnas, TNI dan Polri saat ini sedang melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban secepatnya.
“Saya mendapat laporan dari
Menteri Perhubungan terkait dengan musibah pesawat Lion Air dari
Jakarta-Pangkal Pinang. Pagi tadi, langsung saya memerintahkan kepada kepala
Badan SAR Nasional (Basarnas) yang dibantu oleh TNI dan Polri untuk segera
melakukan operasi pencarian dan pertolongan secepat-cepatnya kepada korban,” terang Jokowi, dilansir dari Kompas.com.
Hingga kini, pihaknya melakukan
upaya terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban. Ia juga meminta KNKT untuk segera melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Jokowi menyampaikan permohonan doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia terkait penyelesaian berita duka ini. Mari kita juga mendukung dalam doa agar para korban segera mendapatkan penanganan yang baik dan diberikan keselamatan.
Sumber : berbagai sumber