Kebanyakan pebisnis mengaku kalau
salah satu hal yang tersulit dalam mengembangkan bisnisnya adalah menemukan
orang-orang yang tepat untuk memajukan bisnis. Pendiri salah satu mall online alias e-commerce
terbesar Alibaba, Jack Ma mengaku kalau dirinya bahkan perlu waktu buat akhirnya menguasai proses rekrutmen yang efektif untuk perusahaannya.
Demi majunya perusahaan ini, Jack
Ma nggak mau sembarangan buat mempekerjakan orang. Dalam pertemuan IMF di Bali
beberapa waktu lalu, Jack Ma sendiri curhat tentang kesalahan yang diperbuatnya saat awal-awal menjalankan Alibaba.
“Saat mendapat pendaaan pertama
sebesar USD 5 juta (Rp 75,9 miliar), saya mempekerjakan banyak wakil presiden
dari perusahaan multinasional. Salah satu VP marketing memberi saya sebuah proposal dan berkata: ‘Pak, ini rencana pemasaran tahun depan’,” terangnya.
Dari perencanaan yang disodorkan oleh
karyawannya ini, pekerjanya tersebut mengajukan pembiayaan sebesar USD 12 juta,
dimana ini jauh melebihi anggaran yang diterima perusahaan saat itu. Menurut
keterangan dari karyawannya, ia tidak pernah membuat anggaran perencanaan bisnis di bawah USD 10 juta.
Jack Ma mengakui kalau hal ini merupakan
kesalahannya dalam merekrut karyawannya. Untuk itu, dikutip dari Liputan 6, ada
6 kriteria karyawan idaman yang akan ia pilih untuk tergabung dalam perusahaannya ini.
1. Bukan ahli atau pun orang terbaik
Selama ini, kita pasti berpikiran kalau untuk
mendapat karir yang cemerlang, kita perlu menjadi ahli dan terbaik dalam bidang
akademis. Kalau menurut bos dari perusahaan yang punya lebih dari 80 ribu
karyawan di seluruh dunia, dirinya justru menghindari orang-orang terbaik dan ahli.
“Saya tidak suka mempekerjakan orang yang
datang sebagai ahli karena tidak ada ahli atas masa depan, mereka hanya ahli di masa yang sudah lalu,” ungkap Jack Ma.
“Tidak ada orang terbaik. Orang terbaik selalu
ada di perusahaan Anda. Andalah yang melatih mereka untuk menjadi yang terbaik.”
Jack Ma menjelaskan kalau dirinya hanya mau
mempekerjakan orang-orang yang punya kesediaan hati untuk belajar dan tidak takut untuk membuat kesalahan.
2. Memiliki IQ dan EQ yang seimbang
Duncan Clark, dalam buku Alibaba: The House That Jack Ma Built, menuliskan kalau Jack ma
cenderung lebih suka mempekerjakan pelajar atau lulusan lulusan yang kurang
berprestasi di sekolah. Dasar dari pemikirannya ini karena menurutnya, mereka
yang sekolah di perguruan tinggi dengan nama mentereng justru jauh lebih mudah stres atau frustasi saat menghadapi kesulitan di dunia nyata.
Jack Ma menyadari kalau dunia bisnis sekarang
ini terus berubah, sehingga ia juga mau karyawannya terbuka dan cerdas dalam
menavigasi lingkungan bisnis. Orang yang punya kecerdasan emosional, menurut
Jack Ma, justru adalah pribadi yang bisa menjadi pemimpin sekaligus anggota tim yang baik.
“Anda butuh EQ untuk bekerjasama dengan orang lain. Anda perlu IQ untuk memahami yang Anda kerjakan,” terangnya.
3. Optimis
Kalau aja Jack Ma nggak optimis, pasti Alibaba
nggak akan pernah bisa berdiri sebesar sekarang ini. Jack Ma menganggap kalau
sikap yang positif dan optimis dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan.
Pandangan positif juga dapat membantu kita untuk mengubah situasi yang menantang jadi sebuah keuntungan.
"Sebagai pebisnis, Anda dalam masalah jika
tidak optimistis,” ujar Ma. “Oleh karena itu, orang-orang yang saya pilih harus optimistis.”
Jadi, kalau pun kita nggak punya keinginan
untuk bekerja di Alibaba, setidaknya kita sudah mengetahui kriteria yang
diinginkan oleh pemimpin besar sekelas Jack Ma. Punya kemampuan untuk terus
memperbaiki diri, seimbang dalam kecerdasan emosional dan pengetahuan, juga
optimis adalah 3 kriteria yang akan selalu kita butuhkan, di mana pun kita akan
ditempatkan saat bekerja.
Sumber : berbagai sumber