Belakangan ini ada banyak pengusaha Kristen yang jatuh dalam bisnis
investasi yang merugikan. Bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga gak jadi berkat buat banyak orang.
Padahal sebagai orang Kristen, kita harusnya jadi berkat
bukan? Karena itulah Alkitab mengajarkan kita untuk selalu mengerjakan segala
sesuatu sesuai dengan cara pikirnya Tuhan. Bukan cara pikir kita sendiri. Tentu
saja Tuhan bekerja bukan hanya dalam urusan rumah tangga kita saja, tapi juga dalam urusan pekerjaan ataupun bisnis kita.
Jadi pertanyaannya, apakah kamu pernah berdiskusi lebih dulu dengan Tuhan sebelum memutuskan akan berinvestasi di sebuah bidang yang kamu geluti?
Tampaknya mungkin kedengaran terlalu Kristen sekali ya. Tapi
tahukah kamu kalau Tuhan sendiri punya begitu banyak kunci sukses yang bisa kita terapkan saat kita menjalankan sebuah investasi.
Apakah kamu mau tahu apa saja yang Tuhan mau kamu pahami dan
renungkan sebelum menjalankan bisnis mu? Ada 5 ayat Alkitab yang bicara soal cara mengelola investasi yang alkitabiah.
1. Investasi harus untuk tujuan menyenangkan hati Tuhan
“Aku
menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10: 31)
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa tujuan utama kita untuk
berinvestasi untuk memuliakan Tuhan saja. Kenapa? Karena kemuliaan Tuhan jauh
melampaui aspek finansial dari sebuah investasi dan bahkan melampaui aspek
moralitas dan etika. Berinvestasi demi kemuliaan Tuhan artinya kita harus menjalankannya lebih dari sekadar mencari keuntungan pribadi.
2. Berlaku benar selama menjalani investasi
“Lebih baik
penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. “(Amsal 16: 8)
Tak peduli dengan cara apapun, yang penting investasi harus menghasilkan
laba sebanyak-banyaknya. Ini adalah prinsip investasi yang ditawarkan dunia. Dan orang Kristen bahkan sudah terkontaminasi dengan prinsip ini.
Sering kali ayat Alkitab dalam Matius 25 yang bicara soal
perumpamaan tentang Talenta dijadikan sebagai tameng. Padahal perumpamaan ini sama
sekali tak diperuntukkan untuk hal itu. Perumpamaan soal talenta ini justru
mengajarkan kita soal bagaimana Tuhan berharap agar kita memakai segala sesuatu
yang Dia sudah berikan kepada kita sesuai dengan nilai-nilai-Nya dan kehendak-Nya.
Tuhan sama sekali tak peduli dengan jumlah uang yang kita hasilkan di dunia. Dia
lebih peduli dengan bagaimana kita menghasilkan uang itu (Amsal 16: 8). Walaupun
menghasilkan laba yang besar juga baik, tapi perlu digarisbawahi soal bagaimana kita menghasilkannya.
Apakah kamu menginvestasikan uang mu dengan cara yang salah
dan merugikan orang lain, atau didapat dari bisnis haram seperti parktik aborsi,
pronografi, perdagangan manusia atau penipuan-penipuan yang merugikan banyak orang.
Tentu saja Tuhan tidak sudi menerima hasil investasi kita yang didapat dengan cara yang kotor.
3. Bijak memilih investasi yang tepat
“Janganlah
turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.” (Efesus 5: 11)
Hampir mirip dengan poin kedua. Alkitab mengingatkan kita,
sebagai investor, untuk tidak terlibat dalam sebuah investasi yang bertentangan dengan firman Tuhan.
Menginvestasikan uangmu di dalam investasi yang tidak benar tidak akan pernah menghasilkan. Hal ini bukan hanya soal pilihanmu atau prinsipmu semata, tapi semua orang Kristen diperintahkan untuk melakukannya.
Baca Juga :
Percayalah Promosi Itu Datangnya Dari Tuhan! Asal Lakukan Saja 3 Hal Ini
Buat yang Bergaji 3 Jutaan, Kamu Bisa Kog Nabung Sejutaan per Bulan Kalau Lakuin 3 Hal Ini
4. Tuhan berkenan atas hasil investasi yang benar
“Janganlah
kaubawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk
menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." (Ulangan 23: 18)
Semua investor Kristen harus tahu bahwa Tuhan gak hanya benci
dengan uang yang didapat dari bisnis haram. Tapi bagi Tuhan uang itu hanya akan
jadi jerat dosa. Karena itulah Tuhan melarang uang yang diperoleh dari dosa untuk
dipersembahkan ke rumah Tuhan dan diberikan sebagai persembahan. Hal ini bukan bicara soal jumlahnya, tapi soal kebenaranNya.
5. Jadikanlah investasi sebagai hadiah yang menyenangkan hati Tuhan
“Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25: 21)
Ayat ini adalah satu-satunya penyemangat bagi kita dalam
menjalankan investasi. Kenapa? Karena Tuhan akan sangat disenangkan ketika kita
mempersembahkan hasil kerja keras yang kita lakukan dengan benar. Tuhan senang
kepada mereka yang setia menaati perintah Tuhan. Kesetiaan Tuhan tidak diukur lewat uang, tapi lewat seberapa taat kita melakukan firmanNya.
Jadi, kalau kamu mau bisnismu diberkati berinvestasilah dengan
cara yang adil dan di dalam investasi yang berdampak bagi kehidupan banyak orang.
“Dalam hal
inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai
keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga
ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna
melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa
takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih
dahulu mengasihi kita.” (1 Yohanes 4: 17-19)