Saat dunia semakin
jahat, dimana setiap orang tampak saling menyerang, saling mematikan dan menghancurkan citra diri, apa sih yang sebenarnya kita lakukan?
Kita adalah
umat Tuhan dan Dia sudah memberi kita semua hal yang kita butuhkan di dalam hidup
ini. Dan tentu saja, tak mengherankan kalau kita bisa mendapatkan apa yang kita
butuhkan di dalam Tuhan. Tapi membaca firman Tuhan saja tak cukup untuk mengubah
keadaan kita. Cara satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk mengubah kondisi di
sekitar kita adalah dengan percaya, berbagi dan memperkatakan firman Tuhan. Kita
bisa memperkuat keyakinan kita dengan mengubah pengakuan kita dari keputusasaan dan ketidakpercayaan kita di dalam Tuhan yang setia.
Daripada menyandarkan
kepercayaan kepada orang-orang di sekitar kita, kita harus menyatakan tiga perkataan ini sebagai deklarasi iman.
1. Kamu adalah umat Allah
Saat dunia berusaha
untuk menghancurkan generasi, merusak citra diri dan menumbuhkan begitu banyak rasa
sakit hati terhadap semua orang, kita harus mengingat bahwa kita adalah umat Allah.
“Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!” (Mazmur 95: 7)
Kita adalah
orang berdosa dan sudah kehilangan kemuliaan Allah. Perbuatan kita gak bisa menyelamatkan
kita. Ada surga dan neraka, hidup dan mati, gandum dan lalang, benih yang baik
dan benih yang buruk, berkat atau kutuk. Ada yang benar dan ada yang salah. Agama bahkan gak bisa menyelamatkan kita. Hanya ada satu hal yang bisa yaitu Yesus saja.
2. Kita tinggal di rumah Tuhan
“Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.” (Mazmur 22: 28)
Kita tinggal
di rumah Tuhan. Bahwa negara tempat kita dilahirkan ada di bawah tangan Tuhan. Bangsa
kita adalah bangsa yang dipenuhi dengan orang-orang yang menangis setiap hari di
hadapan Tuhan untuk mencari hadirat-Nya. Karena itu mintalah supaya Tuhan berdaulat atas tempat dimana kita tinggal dan atas bangsa yang kita diami.
3. Segala yang terjadi sesuai dengan waktunya Tuhan
Pengkhotbah
3: 1 berkata, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.”
Apapun yang
kita alami saat ini, itu semua sesuai dengan waktunya Tuhan. Bacalah seperti perumpamaan
tujuh gadis yang selalu siap sedia dengan minyaknya. Dan hal itulah yang juga
harus kita lakukan yaitu tak lupa membaca firman Tuhan setiap hari, berdoa setiap
hari dan bersaksi setiap hari. Beribadah ke gereja setiap minggu dan terus
menyatakan kemuliaan Tuhan bagi hidup orang lain.
Saat kita sudah
melakukan semua ini dengan taat, maka kita tak perlu khawatir jika sewaktu-waktu
sesuatu hal yang tak terduga terjadi atas hidup kita. Karena kita sudah siap.