Pekerjaan sebagai gembala sudah banyak ditulis sejak kitab Perjanjian Lama. Salah satunya pada jaman Nabi Yehezkiel, dimana ia menyoroti kondisi Bangsa Israel yang sepertinya tidak punya gembala.
Karena Bangsa Israel yang tidak
setia kepada Allah, Israel tertawan dan dibawa ke negeri orang Babel. Bangsa
Israel kehilangan kebebasannya sekaligus kebahagiaannya. Ditengah-tengah masa
sulit tersebut, Nabi Yehezkiel ikut terbuang bersama-sama dengan Bangsa Israel.
Pada Yehezkiel 34:1-10, pemimpin
Israel tidak lagi melaksanakan panggilannya dan bertanggung jawab. Dengan egoisnya,
pemimpin-pemimpin Israel memilih untuk melayani kepentingan mereka masing-masing.
Hal ini membuat Tuhan mengambil alih pemimpin-pemimpin Israel dan memilih untuk
menggembalakan bangsa pilihan-Nya sendiri.
Yehezkiel 34:15-16, "Aku
sendiri akan menggembalakan domba-dombaKu dan Aku akan membiarkan mereka
berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang
tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan,
serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka
sebagaimana seharusnya."
Dari ayat di atas, berikut adalah 4 teladan
Tuhan saat menggembalakan domba-dombaNya.
1. Membiarkan
domba-dombaNya berbaring
Kalimat ini sangat menjelaskan suasana yang
tenang dan nyaman. Bukankah kita hanya bisa berbaring saat semuanya terasa
nyaman? Seorang gembala yang baik akan berusaha untuk membuat domba-dombanya
merasa tenang dan nyaman. Inilah yang Tuhan lakukan bagi kita sebagai umatNya.
Kalimat ini tidak berarti kita tidak akan mengalami
kesulitan saat memutuskan menjadi domba Allah, melainkan ini merupakan janji
Tuhan kalau Ia tidak akan pernah membuat kita gelisah. Seperti pengalaman Daud
yang penuh dengan tantangan, Daud berkata dalam Mazmur 3:6, “Aku membaringkan
diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!”
2. Mencari domba yang
hilang dan tersesat
Sebagai salah satu makhluk hidup yang membutuhkan kawanan, domba yang tersesat bisa kehilangan sukacitanya, rasa aman, dan ia selalu merasa kebingungan. Ketika kita sebagai domba tersesat, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sedetikpun. Dia akan selalu membawa kita berada pada kawanan kita, tempat yang seharusnya.
Baca juga: Lewat Permainan Ludo Dan Ular Tangga, Tersemat Pelajaran Tentang Bangkit Dari Keterpurukan
3. Membalut luka dan
menguatkan yang sakit
Sesulit apapun masalah yang kita terima, Tuhan
selalu sedia untuk mengobati segala penyakit kita. Baik itu penyakit fisik
maupun hati kita yang terluka. Saat kita membutuhkanNya, Tuhan akan selalu ada
buat kita. Dia akan menyembuhkan setiap luka yang ada pada setiap kita.
4. Tidak hanya untuk
yang lemah, Ia juga melindungi yang gemuk dan kuat
Tuhan tidak pernah membeda-bedakan kita sebagai
anakNya. Perhatian Tuhan bukan hanya buat mereka yang lemah, tetapi juga buat
mereka yang kuat dan gemuk. Semua domba membutuhkan perhatian dari gembalanya.
Tanpa terkecuali, Tuhan memperhatikan kita semua sebagai dombaNya.
Sebagai domba Tuhan, Ia akan selalu menjagai
kita. Lantas, buat apa lagi kita khawatir dan takut akan hari esok? Sebagai
pelayan Tuhan, kita juga harus bisa meneladani sikap Tuhan sebagai gembala
sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Yehezkiel di atas.