Belum lama ini, Josiana Abboud dan suaminya menggelar pernikahan
di Bkirki, sebuah gereja Patriarkat Katolik Maronite, yang terletak 650 meter di atas teluk Jounieh, timur laut Beirut, Lebanon.
Uniknya pernikahan pasangan ini digelar secara massal bersama
41 pasangan lainnya. Mereka memutuskan ikut dalam pernikahan massal ini karena menyadari
tak punya biaya yang cukup untuk membayar semua keperluan untuk sebuah pernikahan di Lebanon.
Sebelum mendaftarkan diri di kantor liga di Beirut, Josiana awalnya
ragu karena kuatir kalau pernikahan massal itu pasti tidak akan seberkesan pernikahan
pribadi. Namun, dia mengaku momen itu begitu berkesan dan membawa dampak yang positif bagi keduanya.
Pernikahan massal ini adalah even tahunan yang
digelar oleh gereja Katolik Maronite. Tahun ini, pemberkatan nikah dipimpin oleh
Patriark Beshara Rai dan setiap pasangan hanya mengijinkan undangan yang hadir 120 tamu per pasangan.
Pernikahan massal memang sudah biasa terjadi di Lebanon, termasuk di wilayah Sidon, Baalbeck dan Zahle.
Bagi para pasangan yang ingin menikah dalam pernikahan massal yang dikelola oleh Liga Maronite ini bisa mendaftarkan diri lebih dulu ke dewan liga. Setelah itu mereka dibantu mempersiapkan upacara pernikahan, menyediakan pakaian pengantin, dokumentasi, dekorasi, asuransi kesehatan selama setahun, layanan transportasi dan juga hadiah sebesar 2000 dolar AS.
Baca Juga : 2500 Pasangan Nikah Massal di Gereja Moon
Uniknya, Liga Maronite juga menyediakan bantuan kepada para pasangan
menikah yang kesulitan keuangan karena kehilangan pekerjaan. Bantuan pernikahan ini sudah diberikan selama sembilan tahun terakhir.
Momen pernikahan ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1998 dan dilegalkan di bawah ijin sekretaris partai Hezbollah, Hasan Nasrallah.
“Tujuannya adalah untuk memungkinkan pasangan muda yang
secara finansial tidak mampu membayar pernikahan mereka sendiri, untuk membiayai pernikahan mereka,” kata Sobhi Blook, salah satu wartawan Lynx News.
Tapi secara tegas Blook menyampaikan bahwa meskipun ini
adalah pernikahan massal dimana semua pasangan bisa bergabung, tapi ada satu
syarat yang harus dipenuhi oleh calon pengantin yaitu memastikan bahwa status keduanya
sama-sama single atau sudah berpisah dari pasangannya. Calon pengantin yang ketahuan
sudah menikah sebelumnya, tidak akan diijinkan untuk ikut dalam pernikahan ini.
Bagi Josiana, pengalaman pernikahan mereka adalah kenangan yang
begitu menarik. Mereka mengaku begitu bahagia dan bisa mendapat pengalaman pernikahan
yang sangat menarik. Mereka pun mengaku terbantu karena sebagian besar keperluan
pernikahan dibantu oleh penyelenggara.