Isu kristenisasi terhadap korban gempa bumi di Lombok Utara semakin
marak. Warga netizen pun ramai-ramai berdebat soal hal ini lantaran pelaku penyebar
video kristenisasi bernama Dewi Handayani dipanggil polisi terkait hal tersebut.
Menyikapi hal itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin segera
memberi pernyataan resminya kepada semua umat beragama di Indonesia. Pertama-tama,
dia mengapresiasi kegiatan aktivis dan relawan kemanusiaan dalam membantu korban bencana gempa di Lombok. Misi itu disampaikan merupakan tugas terhormat dan mulia.
Meski begitu, Menag Lukman mengingatkan supaya misi kemanusiaan
itu jangan sampai dicampuradukkan dengan isu agama. Katanya, “Misi kemanusiaan agar
steril dari gerakan pemurtadan atau menyebarkan agama yang berbeda dengan yang
dianut masyarakat terdampak bencana,” kata
Lukman, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (3/9).
Dia juga mengingatkan bahwa nilai agama memotivasi semua penganutnya melayani sesama manusia tanpa memandang keyakinan agamanya.
“Saya minta semua pekerja dan relawan kemanusiaan di daerah bencana
agar fokus bekerja menolong sesama serta memiliki kepekaan terhadap isu-isu yang
sensitif di masyarakat, terutama menyangkut adat istiadat, budaya lokal dan
identitas keyakinan agama, agar iklim yang kondusif tetap dapat dipelihara selamanya,” terangnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Humanitarian Forum Indonesia
yang merupakan forum bagi 15 lembaga kemanusiaan berbasis iman menghimbau kepada
semua pekerja dan relawan kemanusiaan yang bekerja di Lombok untuk selalu menjunjung kode etik dasar kemanusiaan.
Relawan juga diminta untuk menaati prinsip-prinsi akuntabilitas
kemanusiaan yang salah satunya adalah non-proselitisme atau tidak menyebarkan agama
yang dianut kepada penganut agama yang berbeda. Relawan juga diminta untuk
tidak menggunakan atribut-atribut keagamaan yang berbeda dari mayoritas keyakinan para korban selama pemberian layanan kemanusiaan.
“Kami mengajak kepada seluruh tokoh agama di Nusa Tenggara Barat
(NTB) untuk turut serta memberikan penguatan mental dan spiritual kepada seluruh
penyintas dan terlibat dalam proses pemulihan pasca gempa,” ucap Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia, Surya Rahman Muhammad, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (30/8).
Adapun forum 15 lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam
Humanitarian Forum Indonesia ini terdiri dari Muhammadiyah Disaster Management
Centre, Dompet Dhuafa, KARINA – KWI, Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia, Wahana
Visi Indonesia, YAKKUM Emergency Unit, Perkumpulan Peningkatan untuk
Keberdayaan Masyarakat, PKPU Human Initiative, Church World Service, Habitat
for Humanity Indonesia, Unit Pengurangan Risiko Bencana Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia, Rebana Indonesia, Rumah Zakat, Lembaga
Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama, dan BAZNAS Tanggap
Bencana.
Bagi semua relawan yang bekerja di Lombok saat ini, termasuk
lembaga keagamaan yang terlibat kiranya bisa melakukan tugasnya dengan baik. Mari
juga dukung mereka dalam doa supaya isu-isu yang saat ini sedang berkembang tak
menyebabkan masalah yang lebih kompleks.