Para suami,
apakah belakangan ini kamu merasa istrimu bermasalah dalam insecuritas? Sebagai
pemimpin, pelindung dan sosok yang diberi tanggung jawab untuk menghargai istri, suami harus leih peka dengan kondisi apa yang sedang dialami istri.
Mungkinkah istri
merasa insecure karena dia terkekang dan
gak bisa lebih bebas melakukan apa yang dia suka? Atau merasa suaminya berubah atau
tak lagi pernah menyucapkan kata cinta? Bicara soal tanggung jawab, suami berperan
penting dalam pernikahan. Dalam 1 Korintus 11: 3 dikatakan, “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal
ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.”
Jadi, menjadi
suami artinya harus mempertanggungjawabkan tugasnya sebagai kepala keluarga dihadapan
Tuhan. Salah satu tanggung jawab yang harus dipenuhi adalah memastikan istri merasa secure atau aman.
Untuk memastikan apakah istrimu secure atau insecure, lakukanlah beberapa hal ini:
1. Peka dan pedulilah
Setiap wanita
perlu tindakan. Meskipun di dalam lubuk hati, kalian memang mencintai istri kalian.
Istri tak akan pernah merasakan hal itu kalau rasa cinta itu gak disampaikan dengan tindakan. Jadi, pekalah dan sampaikan secara langsung kalau kamu mencintainya.
Saat kamu
melakukannya, Tuhan pasti akan membantumu untuk membuat hubunganmu dengan istri
tetap aman, tanpa ada kecurigaan atau kebohongan yang berusaha dikarang si iblis untuk dipercaya oleh istrimu.
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10: 13)
2. Selalu perkatakan firman Tuhan
Ambil alih pikiranmu.
Bukan dosa yang merusak pikiran, tapi sebaliknya pikiran buruklah yang menyebabkan
dosa. Istrimu tidak bisa membaca pikiranmu, tapi dia bisa merasakan saat hubungan
kalian tampaknya semakin jauh. Jangan biarkan pikiran anda berfantasi tentang orang lain selain istrimu dan bagaimana kamu mau menghabiskan waktu bersamanya.
Kamu yang
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh dagingmu. Kalau kamu bergumul dengan pikiranmu, mulailah untuk memperkatakan firman Tuhan.
3. Taruhlah penjagaan atas hatimu
Ada kalanya
hati kita perlu diberitahu apa yang harus dilakukan. Kita perlu mengingatkan hati
kita soal kesetiaan, kebahagiaan dan kepuasan sejati kita. Ingatkanlah diri kita secara teratur dengan memberi tahu diri kita sendiri.
Sampaikanlah ke dirimu sendiri beberapa hal ini:
- Aku mencintai istriku
- Aku tak ingin melakukan apapun untuk menyakitinya
- Semua yang aku lakukan akan sangat berdampak besar bagi keamanan hatinya
- Hatinya adalah harta paling berharga yang harus selalu aku jaga
4. Aturlah waktumu dengan bijaksana (keluarga harus jadi prioritas utama)
Banyak
suami yang berpikir bahwa waktu mereka adalah milik mereka sendiri. Mereka berpikir
bisa menghabiskan semua waktu mereka untuk melakukan apa yang mereka mau. Tahukah
kamu kalau pola pikir inilah yang kemudian akan membuat istrimu merasa insecure?
Ya, istri yang mendapat lebih sedikit waktu untuk bersama suaminya akan berpikir
kalau dia tak lebih penting dari hobi, pekerjaan atau teman-teman suaminya di
luar sana. Bagi istri, ini adalah hal yang sangat menyakitkan. Bisa jadi mereka
gak akan mengatakannya, tapi jauh di dalam lubuk hati istri menilai kalau
suaminya berubah dan tak lagi peduli tentang keluarganya.
Sudah menjadi
tanggung jawab setiap suami untuk membuat istri selalu merasa aman. Tapi
pertanyaannya adalah maukah kamu memilih untuk menjadi berkat bagi istrimu? Maukah
kamu memastikan istrimu tetap merasa bahwa pernikahannya tetap baik-baik saja? Jagalah
hati istrimu dengan menumbuhkan kepercayaan penuh di dalam dia.