Siapa di antara kamu yang menikah, langsung punya anak? Maksud saya adalah anak tiri.
Ketika saya bertanya mengenai respon teman saya ketika dia
hendak memutuskan menikahi pria duda, ia merespon dengan santai, begini :
"Saya sudah terbiasa menjaga anak kecil sejak dini, adik-adikku. Jadi
mudah bagiku untuk mengurus dan mendekatkan diri kepada anak-anak suamiku," katanya.
Mungkin beberapa dari kamu akan merespon hal yang sama jika
diperhadapkan dengan situasi demikian. Namun faktanya, ini cukup sulit karena
mengharuskan kamu melakukan sebuah perubahan dan menemukan cara untuk menangani
peran baru setelah sekian lama single dan tidak berurusan dengan anak-anak kecil.
Tetapi, meskipun begitu, hidup selalu menyisakan waktu untuk
kita terus menciptakan keterampilan, dan seiring waktu, kita akan bisa menyesuaikan diri, asal kita memiliki niat dan kemauan untuk belajar.
Di bawah ini, ada beberapa saran langkah pengasuhan penting
yang mungkin bisa kamu praktekkan sendiri ketika memulai kehidupan baru dengan keluarga baru. Nikmati ya!
1. Pelajari cara-cara baru untuk melihat kenyataan dari keluarga baru kamu
Ingat, anak tiri sering sekali
rumit dan kadang sulit sekali ditangani. Sebenarnya nggak cuma anak tiri saja, bahkan keluarga kandung sendiripun kala demikian.
Tetapi mungkin anak tiri memiliki kerumitannya sendiri, karena kamu harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan mereka dan lain sebagainya.
Nah, dalam proses ini, cobalah untuk melihat cara-cara baru
dalam menyesuaikan diri dan menjalani hidup dengan kelaurga baru kamu, saling
belajarlah satu sama lain untuk melihat kenyataan. Dalam prosesnya akan banyak hal yang akan menginspirasi.
2. Beradaptasi sesuai usia anak tiri baru kamu
Perilaku kamu harus disesuaikan dengan usia anak tiri baru
kamu. Jika anak lebih muda, maka mungkin lebih mudah kita untuk menyesuaikan
diri, dan dalam fase ini biasanya kita masih mudah membangun ikatan satu sama lain.
Nah, kalau anak tiri kamu sudah dewasa, maka beda lagi
caranya. Karena anak remaja biasanya menjadi diri mereka sendiri dan lebih
keras. Belum lagi pada awal-awal mereka menunjukkan sikap, betapa nggak puasnya dia dengan situasi baru yang mereka miliki.
Saran terbaik dalam situasi ini sih saling menghormati otonomi
yang coba dikembangkan oleh remaja. Ia nggak butuh otoritas orang lain untuk
awal-awal biasanya, apalagi kamu yang merupakan ibu/ ayah tiri. Sebaliknya,
sikap kita yang terbuka akan bikin mereka nyaman dan kita mudah mendekati dan mudah menyesuaikan.
3. Jangan mencoba menggantikan orang tua kandung anak-anak
Jangan memaksakan diri kamu biar disebut atau dianggap sebagai
ayah/ibu kandung. Kasih sayang yang dirasakan anak dari orang tua kandung itu,
jauh lebih dalam daripada orangtua tiri, ada perbedaan di antara keduanya.
Anak baru kamu biasanya akan mencintai kamu dalam peran khusus kamu dan dengan caranya yang unik dan tulus.
Jadi, jangan mencoba mencoba-coba menggantikan
orangtua kandungnya ya, jadilah dirimu sendiri dan ketahuilah peranmu!
4. Jangan menantang keinginan dan aturan orangtua kandungnya
Ketika orang tua kandungnya, misalnya papa/mama nya melarang
anak untuk izin pergi ke pesta ulang tahun, mungkin kamu akan tergoda untuk
memberinya izin, membantunya seperti membelikannya pakaian baru, membelikan hadiah untuk anak bawa, atau bahkan mengantar anak ke acara tersebut.
Jangan lakukan ini, karena ini adalah pelanggaran serius yang
akan menyebabkan masalah bagi semua orang yang terlibat. Baik kamu, anak
ataupun suami.
Nah itulah 4 hal yang bisa kamu tiru dan lakukan untuk
menghadapi anak tiri dan menyandang status orangtua tiri. Perlu kamu ingat
untuk bergantung kepada Tuhan dan tetap menjadi contoh yang baik buat mereka.
Kasihi anak-anak itu sekalipun bukan darah dagingmu, sama seperti Allah
mengasihi anak-anakNya yaitu kita semua. Tetap penuh kasih dan hikmat ya! Tuhan
Yesus memberkati.