Orangtua mana sih yang nggak pengen anaknya tumbuh menjadi sosok yang baik di masa depan?
Menjadi sosok yang bisa dibanggakan dan mengharumkan nama keluarga serta memuliakan nama Tuhan?
Hampir semua orangtua menginginkan yang terbaik, demikian bagi anak-anaknya.
Namun ada berapa banyak diantara kamu yang merasa kuatir dan bingung mendidik anak dengan cara sepeti apa?
Kemarin teman saya yang baru melahirkan bercerita bahwa dia
mengadakan meeting berdua dengan suami gimana cara mendidik anak mereka nanti. Mulai dari cara menyuruh, cara marah kalau anak salah dll.
Mendengar hal itu, saya tahu betapa orangtua memiliki beban
tanggung jawab dalam hal mendidik yang harus serba hati-hati, dan betapa kuatirnya orangtua terhadap cara asuh mereka sendiri.
Karena cara asuh dan cara membimbing anak-anak akan mempengaruhi masa depan mereka. Menurutku, itu sudah harga mati!
Tuhan sudah memberikan instruksi untuk menjadi orangtua.
Bahkan dalam Alkitab, ada banyak ayat yang bisa mengurangi rasa kuatir kamu sebagai orangtua dalam mendidik dan membimbing anak.
Bacalah ini dan ketahui kebenarannya :
1. Anak-anak adalah milik pusaka Allah (Mazmur 127:3)
"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah."
Dua orang yang sedang jatuh cinta dan berjanji untuk saling
menghormati di hadapan Tuhan dan seluruh keluarga mereka, pada waktunya akan dikaruniai anak.
Alkitab memberitahu kita bahwa anak kita adalah karunia. Salah
satu cara anak-anak kita mengetahui ini adalah dengan mengharai mereka seperti
hadiah dari Allah. Sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan untuk anak-anak kita
setiap hari, sekalipun ada beberapa hal yang anak kita bikin yang tak memberkati kita.
Hana berdoa untuk seorang anak. Tahun
demi tahun kemandulannya menghancurkan hatinya. Dia menginginkan seorang anak
lebih dari apapun. Suatu hari, Tuhan menjawab doanya dan Hana membesarkan anaknya untuk mengikuti Tuhan seperti yang dijanjikannya.
2. Tuhan mengetahui masa depan anak-anak, sebab Dia merajut ketika dia didalam rahim ibu
" Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun
aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang
tersembuyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi paling bawah; mataMu melihat
selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan
dibentuk, sebelum ada satupun daripadanya. Dan bagiku, betapa sulitnya
pikiranMu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu
lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau." (Mazmur 139:13-18)
Dalam ayat-ayat ini, kita belajar bahwa Tuhan merajut anak
kita di dalam rahim ibunya. Nggak ada yang kebetulan. Setiap detail adalah
desain dari Tuhan. Ketika seorang anak memahami bahwa Tuhan menciptakannya, maka akan mudah baginya untuk menerima perbedaan yang mulai ia perhatikan.
Dengan mereka mengetahui betapa Tuhan peduli setiap detail hidupnya, maka mereka akan merasa betapa Tuhan sangat mencintai mereka.
3.
Kedisiplinan memang sakit, tetapi menghasilkan panen kebenaran dan kedamaian bagi hdup mereka
"Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (Ibrani 12:11)
Ayat ini memberitahu kita bahwa Tuhan berada di belakang dari
kedisipilinan. Tuhan mendisiplikan mereka yang dicintaiNya, dan anak-anak juga perlu mengtahui ini. Mereka didisipilinkan karena cinta.
Memang disiplin itu menyebalkan dan menyakitkan, tetapi akan menghasilkan kebenaran jika mereka membuka hati mereka untuk melakukannya.
Nah itu dia firman Allah yang orangtua bisa baca dan renungkan
dalam mendidik anak-anak. Jangan kuatir, sebab Tuhan akan bimbing kamu untuk
mendidik anak-anakmu. Andalkan Dia dalam segala hal!