Pernah nggak kamu merasa
putus asa dan berasumsi bahwa perjalanan hidup kamu tidak akan pernah menjadi lebih baik?
Rasanya semua keadaan nggak
akan jauh lebih baik malah semakin sulit dan menyedihkan. Kamu merasa nggak ada gunanya lagi berharap, masalahnya semuanya sangat mengecewakan.
Jika kamu pernah mengalami keadaan demikian, saya ada bersama dengan kamu.
Seorang penulis di website
rohani Crosswalk yaitu Vaneetha Rendall, pernah mengalami sebuah tragedi yang menyedihkan dalam keluarganya.
Ketika suaminya meninggalkan
dia dan anak-anaknya 9 tahun lalu, putrinya yang remaja merasa sangat
terguncang. Tidak bisa dibayangkan bahwa keluarga mereka akan terpecah belah seperti sekarang ini.
Vaneetha dan anak-anaknya
mencoba untuk menemukan identitas baru setelah sang suami meninggalkan mereka.
Dia benar-benar membenci kehidupannya saat itu, semua yang pernah dibangun kini hilang begitu saja.
Vaneetha sangat mendambakan
keluarga yang utuh dan memiliki anak-anak yang bertumbuh dalam roh yang takut
akan Tuhan, tetapi waktu itu kedua putrinya justru tidak mau lagi berurusan dengan Tuhan.
Setiap kali Vaneetha
berbicara kepada putrinya dan mencoba menghiburnya dengan mengatakan bahwa
Tuhan akan menyertai mereka melewati krisis yang menyedihkan ini, putrinya akan
berkata dan berteriak menjauhinya "Berhenti ngomong! Berhenti! Saya nggak mau berurusan dengan Tuhanmu."
Dia sangat tidak menyangka
bahwa putrinya akan begitu benci kepada Tuhan. Padahal 2 tahun yang lalu,
putrinya sudah di baptis dan memutuskan sendiri untuk mengakui bahwa Yesus
adalah Tuhan. Bahkan (kedua) putrinya selalu berdoa, percaya dan menunggu bahwa Tuhan akan mengubah kehidupan keluarga mereka.
Tetapi sekarang, mereka
merasa sangat kecewa, doa mereka terasa sia-sia dan imannya runtuh persis setelah kehilangan keutuhan keluarga mereka.
Jika kita berada di posisi
Vaneetha, maka kita akan merasakan tekanan yang menyakitkan. Mungkin kita akan merasa bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, namun tidak bagi Vaneetha.
Didalam kehancuran hatinya,
dia berupaya terus berdoa dan menantikan jawaban Tuhan. Jawaban agar Tuhan memulihkan keluarganya.
Hingga setelah 8 tahun
kemudian, Katie putri remajanya yang dulu benci Tuhan, kini pergi mengikuti pelayanan misi ke Afrika selama 1 tahun.
Vaneetha menunggu jawaban
dari Tuhan selama bertahun-tahun. Selama itu dia selalu menangis meraung menantikan jawaban Tuhan dan pertolongan Tuhan atas masalah yang dia hadapi.
Tidak satupun yang
menginginkan perceraian seperti yang dihadapi Vaneetha, tidak satupun yang
menginginkan kehancuran selama bertahun-tahun seperti yang di alaminya, tetapi
kita semua harus berjalan di dalam proses jika Tuhan mengizinkan hal itu terjadi.
Kita harus percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. (Lukas 1:7)
Sebab Tuhan mampu melakukan apapun, membuat apa yang tidak ada menjadi ada (Roma 4:17).
ARTIKEL TERKAIT : Orang Kristen Boleh Nonton Film Horor Nggak Sih?
Dalam hidup ini, sering
sekali kita merasakan sebuah keterpurukan dimana seakan-akan keadaan tidak
pernah baik dan memihak kepada kita. Semuanya terjadi tidak sesuai dengan yang kita rencanakan dan kita impikan.
Mungkin kita tidak melihat
adanya pemulihan keuangan dalam hidup kita, kita mungkin merasa sendiri karena
keluarga kita yang berantakan, atau mungkin kesembuhan atas penyakit kita. Kita
mungkin tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi kepada kita, tetapi kita
bisa yakin bahwa Tuhan memiliki tujuan yang mulia untuk apa yang kita sedang alami sekarang.
Jangan mengalah terhadap
musuh, tetapi kalahkan musuh dan jangan
izinkan dirimu di intimidasi. Tetap berharap dan percaya pada-Nya. Apa yang
baik, yang mulia semuanya telah disediakanNya bagi kita.