Kejadian teror bom bunuh diri yang menargetkan 3 gereja di Surabaya minggu (13/5/2018) meninggalkan duka mendalam bagi umat Kristen di seluruh Indonesia. Meski begitu, pengurus salah satu organisasi kepemudaan Kristen di Jawa Timur menyampaikan hal yang menyejukkan.
Di hadapan sejumlah awak media, Sekretaris Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Jawa Timur Libertus Atmo Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya tidak merasa dendam kepada pelaku.
“Kami ampuni, kami mengasihi orang yang melakukan teror ke gereja pada hari Minggu lalu,” ujar Libertus di Mapolda Jatim, Kamis (17/5/2018).
(Ilustrasi)
Lebih jauh Libertus menyatakan bahwa para pelaku bom bunuh diri tidak bisa dielakkan juga merupakan bagian dari bangsa Indonesia. GAMKI berharap tidak ada lagi kejadian peristiwa serupa di wilayah Nusantara mana pun.
Seperti diketahui, tiga gereja di Surabaya menjadi target bom bunuh diri dari para pelaku teroris, Minggu (13/5/2018). Adapun total sementara jumlah korban tewas dari Gereja St. Maria Tidak Bercela, Gereja Kristen Indonesia jl. Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) jl Arjuno adalah sekira 28 jiwa. Jumlah tersebut sudah termasuk para pelaku teroris.
Baca Juga: Lawan Aksi Terorisme, Ini yang Disampaikan Pdt. Gilbert Lumoindong di Akun Twitternya
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mendatangi gereja-gereja yang dijadikan target terorisme bom bunuh diri.
“Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini,” demikian sepenggal komentar dari Jokowi seusai melihat keadaan gedung GKI Jl. Diponegoro.
Presiden mengaku sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku. "Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini," pungkas Presiden.
Sumber : suryamalang.com, bbc.com