Seorang perenang akan rela berlatih 4-5 jam sehari demi memenangkan sebuah turnamen, atau seseorang akan rela bekerja lembur demi sebuah jabatan yang lebih baik. Apabila untuk memperoleh sesuatu di dunia kita rela berusaha sangat maksimal, maka hal yang sama harus dilakukan ketika berharap akan mujizat dari Tuhan, yaitu giat dalam berdoa dan beriman kepada-Nya.
Ibu Sisil rasanya seperti diselamatkan dua kali dari maut oleh Tuhan. Ia menceritakan kisahnya kepada tim Sahabat 24, bagaimana mujizat Tuhan begitu nyata dalam kehidupannya. Pada tahun 2007, Ibu Sisil menderita kanker payudara dan mengharuskannya menjalankan kemoterapi. Keterbatasan dana kemudian membuat Ibu Sisil memilih tidak kemoterapi dan menaruh harapan sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika ada seorang hamba Tuhan mendoakan, seketika kesembuhan terjadi. Benjolan yang ada di payudara pecah dan lukanya mengering hingga sembuh total.
Hal serupa terjadi lagi dalam kehidupan Ibu Sisil beberapa tahun setelahnya. Ia menonton Solusi dan menghubungi tim Sahabat 24 ketika ia menderita sakit gula darah. Saat itu kakinya mengalami luka dan Ibu Sisil diopname selama dua minggu. Luka tersebut membuat kakinya bengkak dan kondisinya kian memburuk. Dokter menyarankan untuk diamputasi, tetapi Ibu Sisil dan keluarga berkata tidak. Iman kesembuhan yang dimiliki, menyebabkan kaki Ibu Sisil berfungsi normal kembali, bahkan sembuh seratus persen.
Ibu Sisil tak henti-hentinya mengucap syukur atas mujizat Tuhan dalam kehidupannya. Saat ini ia semakin giat melayani Tuhan dan memberikan kesaksian atas kesembuhan yang dialaminya. Bersaksi adalah nafas hidup orang percaya, karena melalui kesaksian banyak orang akan merasa dipulihkan. Mari bergabung bersama kami, memberitakan kebaikan Tuhan melalui media televisi dan online dengan menjadi Mitra CBN! Caranya, daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.