Sebagai orang tua, anak adalah
sebuah anugerah dan berkat dari Tuhan. Sejak kehidupan pernikahan mulai dijalin
oleh kita dan pasangan, rencana untuk memiliki anak juga otomatis sudah
terbentuk. Anak akan meneruskan visi misi kita yang belum sempat terkabul, kita berpikir betapa menyenangkannya rumah jika dipenuhi oleh tawa anak-anak.
Menambah adik bayi saat sudah
memiliki satu anak pun tidak terhindarkan. Bisa jadi memang orang tua yang
menginginkan hal tersebut, atau ada saja keluarga yang menginginkan kita memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu.
Tidak sama dengan orang tua, bagi
anak, memiliki seorang adik atau saudara bukanlah perkara mudah. Mereka merasa
kalau kasih sayang orang tuanya akan terbagi dengan saudaranya yang lain. Rasa cemburu ini ternyata bisa menjadi lebih serius, lho.
Buktinya, kita sering melihat
adanya tindak kriminal antara saudara kandung karena sesuatu hal. Untuk menghindari
hal tersebut, inilah 3 hal yang perlu orang tua lakukan agar kakak bisa menerima kehadiran saudara yang lainnya.
1. Berikan pengertian kalau saudara akan menjadi teman yang paling baik
Mulai dari kehamilan kedua,
biasakan untuk memberi pengertian pada kakak kalau adik akan menjadi teman yang
baik hingga dewasa kelak. Memulai hubungan sejak dini mungkin adalah cara
terbaik yang bisa kita lakukan. Jadi, kehadiran saudara kandung bukanlah
ancaman atau saingan mereka, tetapi adalah teman yang bisa berbagi kasih hingga tua nanti.
2. Tidak menggunakan kata 'Kalau adik ada, mama tidak lagi sayang kamu.'
Mungkin kita mengatakannya tanpa
sengaja atau ditambahkan dengan nada bercanda. Tetapi kalimat ini akan terekam
baik pada benak anak sehingga dirinya berpikiran kalau kehadiran adiknya akan
mengambil seluruh kasih sayang yang selama ini ia dapatkan dari kita sebagai orang tua.
3. Stop membandingkan
Orang tua biasanya mulai
membanding-bandingkan anak dengan orang lain, termasuk dengan saudaranya
sendiri. Niatnya sih agar anak tersebut merasa terdorong setelahnya. Padahal,
sikap ini hanya akan menimbulkan rasa iri kepada saudaranya dan merasa kalau orang tua pilih kasih.
Kita juga harus ingat kalau karya
Tuhan ada pada setiap individu. Tidak ada orang yang sama di dunia ini. Mungkin
si kakak jago matematika, tetapi hal ini tidak berarti adik juga harus jago matematika.
Setelah melakukan ketiga hal diatas, tetap saja
ada kemungkinan anak menunjukkan sikap cemburunya kepada kita. Misalnya ketika dirinya melihat adik bayi yang selalu digendong sementara dirinya tidak.
Cobalah untuk menjelaskan kepada anak secara
perlahan kalau adik bayi membutuhka perhatian yang lebih dibandingkan dirinya.
Katakan juga kepadanya kalau ketika kecil dulu, kakak juga bersikap seperti
adik kecil.
Anak-anak memang unik, tetapi inilah yang
membuat kehidupan kita semakin bermakna. Anak adalah sebuah tanggung jawab dari
Tuhan. Dalam setiap langkah kita dalam mendidiknya, libatkan Tuhan agar
anak-anak dapat tumbuh sesuai dengan kehendakNya.