Ada banyak nilai penting
yang perlu kita ajarkan kepada anak-anak kita, tapi sih menurut saya, salah
satu yang paling menantang untuk diajarkan adalah rasa hormat.
Sebenarnya, itu lebih
dari sekedar mengajar anak-anak kita apa itu rasa hormat, tapi itu juga seperti
melatih mereka untuk bersikap hormat, dan kadang disanalah masalahnya.
Sejak anak lahir, mereka
memiliki fokus untuk makan, istrahat, dan fokus pada kenyamanan mereka sendiri.
Lalu ketika mereka bertumbuh dan menjadi lebih sadar akan dunia, mereka mulai
memahami dunia orang lain dan belajar banyak hal.
Pelajaran demi pelajaran
yang mereka pernah pelajari dalam dunia ini, sudah tak lagi berfokus pada diri
mereka, tapi pada orang lain.
Dan sebagai orangtua, kita tentu ingin mereka harus serius melakukan itu. Salah satunya terlepas dari rasa egois dan mulai menghormati orang lain.
Nah, dibawah ini ada 2
cara untuk mengajarkan rasa hormat kepada anak-anak kamu.
1. Gunakan bahasa yang
hormat kepada mereka.
Pas keponakan saya lahir, dan belajar bicara, adik saya mengajarkan dia untuk menyebut kata "Bunda dan Ayah" sebagai bahasa cinta untuk kedua orangtuanya. Mereka mengajar anak mereka bahwa orangtua mereka nggak sama dengan orangtua lainnya.
Dari usia paling awal,
ajarkanlah si kecil gimana untuk menghormati orang lain dengan menggunakan
istilah yang tepat untuk mendefinisikan hubungan. Pas saya tumbuh dewasa, saya
diajarkan oleh orangtua saya untuk memanggil "kakak" pada orang lain,
walaupun kadang mereka belum tentu lebih dewasa daripada saya. Namun saya
diajar untuk melakukan itu dengan tujuan untuk melatih saya agar bisa
memperlakukan orang lain dengan hormat. So, kamu bisa ngelakuin hal yang sama
ke mereka sejak sekarang!
2. Ajarkan anak-anak menaggapi segala sesuatu dengan benar.
Selama bertahun-tahun,
saya mengira adikku Yuni seorang yang pemalu. Setiap kali seseorang main ke
rumah, entah teman papa dan mama, atau teman gereja, dia selalu melarikan diri
dan bersembunyi ke kamar atau ke belakang mama atau papa. Dia menolak menjawab
pas ditanya , dan lalu mama dan papaku membujuknya untuk menjawab untuk
mengucapkan salam atau terimakasih atau menjawab pertanyaan orang lain , tapi
tetap nggak pernah berhasil.
Pada akhirnya, mama dan papa meminta maaf ke temennya dengan menggunakan alasan, "dia pemalu."
Di kutip dari
Familylife.com, ternyata hal itu terjadi karena orangtua nggak pernah mengajari
anak-anak gimana caranya merespon. Apakah kamu juga demikian.
Nah, setelah orangtua saya melatih Yuni untuk merespon dengan baik, misalnya menjawab orang yang berbicara, tersenyum dan memberi jawaban singkat "ya atau tidak" atau terima kasih, akhirnya Yuni bisa melakukannya .
Kamu juga bisa melakukan
hal yang sama. Ajarkan anakmu gimana caranya merespon dengan benar. Latih
mereka dengan membawa mereka ke tempat-tempat ramai seperti gereja dan pesta,
lalu nggak ada salahnya kamu beri dia hadiah jika dia berhasil menerapkan
perilaku sopan dan hormat ke orang lain tadi.
Kamu akan terkejut melihat perubahan anakmu yang tadinya dikira pemalu menjadi anak yang aktif dan sopan. Mengajarkan mereka soal cara menanggapi orang lain, itu artinya mengajarkan mereka rasa hormat kepada orang lain.
Melatih anak-anak memang
cukup melelahkan dan banyak pekerjaan, tetapi mengajarkan mereka untuk bersikap
hormat dengan cara diatas akan membangun sebuah fondasi yang kuat untuk
kehidupan atau pertumbuhannya yang akan datang.