Kenapa Sih Keharmonisan Keluarga Penting Buat Anak? Bagi yang Kurang Tahu Yuk Cek di Sini
Sumber: CDC

Parenting / 4 April 2018

Kalangan Sendiri

Kenapa Sih Keharmonisan Keluarga Penting Buat Anak? Bagi yang Kurang Tahu Yuk Cek di Sini

Lori Official Writer
2673

Keharmonisan keluarga adalah salah satu kunci bagi anak untuk tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Seperti disampaikan oleh hasil penelitian dari Royal College of Psychiatrists pada tahun 2014 lalu bahwa saat orang tua memiliki ikatan emosional dengan anaknya, mereka akan cenderung tidak bermasalah di sekolah dan juga dalam hal pergaulannya (seperti terjerumus dalam narkoba, hubungan seks bebas, alkohol, merokok dan juga kehilangan identitas diri).

Ikatan emosional yang sehat dengan orang tua membantu anak dan remaja dalam menerima pola asuh dan juga pendisiplinan yang diterapkan orang tua.

Biasanya hubungan orang tua dan anak yang menunjukkan tanda-tanda yang harmonis adalah ketika anak menunjukkan rasa hormat, mau mendengar, memahami perasaan dan percaya kepada orang tua. Sebaliknya, orang tua juga akan membangun rasa percaya dan memahami perasaan anak.

Apakah orang tua dan anak sudah benar-benar memiliki hubungan yang baik? Kalau baik anak dan orang tua ternyata masih menunjukkan kondisi yang selalu bermasalah, entah itu diwarnai dengan pertengkaran, adu argumen, saling menyalahkan dan memicu konflik setiap hari. Itu artinya ada masalah dengan hubungan orang tua dan anak.

Untuk mengatasi masalah ini, ada 10 cara yang bisa dilakukan oleh orang tua, diantaranya:

1. Orang tua perlu memiliki kontak dan komunikasi setiap saat dengan anak, tanpa terkecuali

Orang tua bisa memulainya dengan menceritakan aktivitas dan hal-hal yang terjadi sehari-hari dalam hidupnya dan juga bertanya tentang apa yang sudah dilalui anak setiap hari. Usahakanlah untuk melakukan komunikasi dua arah, artinya baik dari sisi orang tua maupun anak sendiri.

2. Spend time together

Jaman sekarang orang tua sibuk bekerja. Sulitnya membagi waktu antara rumah tangga, pekerjaan, dan segudang permasalahan lain membuat waktu yang tersisa untuk anak jadi lebih sedikit. Pada intinya, orang tua perlu menghabiskan waktu yang tersisa dengan anak. Hal ini bisa membantu orang tua dalam membangun hubungan yang berkualitas dengan anak dan menunjukkan perhatian ke anak.

3. Jadilah orang tua yang bisa dipercaya

Saat orang tua membuat satu janji dan kesepakatan dengan anak, tepatilah janji tersebut dengan segala cara. Waktu orang tua merasa janji tersebut tidak dapat dipenuhi karena suatu hal diluar kemampuan, segera diskusikan dengan anak. Tunjukkan rasa penyesalan dan permintaan maaf ke anak.

4.  Perlakukan anak sesuai dengan kebutuhan mereka

Memperlakukan anak remaja sama sekali berbeda dengan memperlakukan anak balita. Walaupun anak remaja masih belum matang dan layak disebut dewasa, tapi mereka bukan lagi anak-anak. Karena itu, orang tua sebaiknya jangan lagi memperlakukan mereka layaknya anak kecil. Untuk menghadapi anak remaja, orang tua akan lebih baik membangun komunikasi terbuka dan lebih sering mengajaknya berdiskusi soal berbagai hal yang harus mereka pahami.

5. Selalu ingat merayakan momen istimewa anak

Selalu usahakan untuk mengingat momen penting anak. Khususnya hari ulang tahunnya, hari kelulusan sekolah, dan hari-hari yang berkesan dalam hidup anak. Saat orang tua selalu menganggap anak istimewa, mereka anak berpikir bahwa mereka sangat dicintai.

Baca Juga :

Ini 9 Ayat Firman Tuhan yang Bicara Soal Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak

Manfaat Orang Tua Meminta Maaf Kepada Anak

6. Hargai usaha atau pencapaian anak

Orang tua sering kali mengabaikan usaha anak, yang akibatnya bisa membuat anak merasa nggak berharga. Orang tua perlu memberikan pujian atas prestasi atau pencapaian anak, bahkan sekalipun itu adalah hal yang paling sederhana.

7. Sampaikan rasa kasih sayang ke anak

Bisa dibilang kalau semua orang tua pasti sayang dengan anak-anaknya. Seiring pertumbuhan dan kedewasaan anak, orang tua biasanya akan semakin jarang menyampaikan rasa sayang mereka dengan terang-terangan. Tak peduli sedewasa apa anakmu sekarang, usahakanlah untuk menyampaikan kata-kata sayang ke mereka. Bangunlah kebiasaan untuk menyampaikan perasaan sayang setiap hari.

8. Jadilah pendukung bagi anak

Waktu anak mengalami hari yang buruk, orang tua harus hadir sebagai pendukung dan juga sahabatnya. Sedewasa apapun anak, mereka tetap saja butuh dukungan. Orang tua bisa meluangkan waktu jadi pendengar yang baik dan memberikan rasa simpati.

9. Hindari ucapan yang melukai hatinya

Kadang orang tua mungkin suka bercanda. Tapi beberapa dari candaan itu bisa saja membuat orang lain terluka atau tersinggung. Misalnya, orang tua bercerita tentang momen memalukan anak di waktu lalu di depan teman-temannya. Hal ini pasti akan membuat anak merasa malu sekaligus kesal. Jadi, sebelum menyinggungnya dengan candaan yang sebenarnya kurang disukainya lebih baik menghindarinya.

10. Jangan terlalu kaku, ajak anak bercanda selayaknya teman

Orang tua isa bercanda dengan anak saat bicara. Sebaliknya, orang tua juga jangan mudah tersinggung kalau dijadikan objek atau korban humor. Canda tawa yang sehat sangat baik untuk membangun hubungan yang positif.

Jangan pernah mengabaikan hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Karena inilah kunci utama setiap anak tumbuh dewasa sesuai dengan jalur yang benar. Sebelum terlambat, mulailah membangun hubungan emosional yang dekat dengan anak sejak mereka masih belia.

Sumber : Buku Raising Children In Digital Era by Elizabeth T. Santosa
Halaman :
1

Ikuti Kami