Beberapa orang mengatakan bahwa tujuan pacaran adalah untuk
saling mengenal satu sama lain. Tetapi bagi banyak orang, terutama orang
Kristen mengatakan bahwa pacaran adalah langkah awal menuju pernikahan, dengan
kata lain bahwa tujuan pacaran adalah
menikah.
Apakah kamu sedang menjalin hubungan pacaran sekarang?
Masih baru atau sudah lama? Memiliki rencana untuk menikah
dalam waktu dekat? Atau sudah membicarakan mengenal hal itu?
JIka iya, SELAMAT! Tetapi sebelum memulai persiapan
pernikahan, pastikan dulu kalau kamu berdunia benar-benar siap untuk sebuah
perubahan ya?
Ada banyak orang yang memutuskan menikah karena faktor usia
dan nggak benar-benar siap dengan perubahan, alhasil pernikahan menjadi kandas
ditengah jalan atau penuh dengan keributan .
Kesiapan pernikahan adalah topik yang sangat penting dan harus
dipikirkan secara matang. So, disarankan untuk mempersiapkan daftar pra-nikah
dan diskusikan dengan pasangan kamu.
Untuk membantu persiapan itu, dibawah ini kami menyajikan
beberapa pertanyaan kunci yang wajib banget kamu tanyakan. Silahkan periksa
kesiapan pernikahanmu.
1. Tanyakan kepada dirimu "apakah saya sudah siap menikah?"
Bukan hanya sekedar menjawab tanpa merenung, tapi kamu harus
benar-benar merenung dan memikirkan segalanya.
Ini adalah pertanyaan yang paling penting sekali dan harus kamu tanyakan pada
dirimu sendiri. Lebih baik kamu pastikan dirimu dari sekarang, apakah kamu
sudah siap menikah dan memulai segala sesuatu yang cukup jauh berbeda dari masa
single atau nggak?
Lebih baik kamu memikirkannya baik-baik sebelum melanjutkan ke
pertunangan daripada akhirnya pertunangan kamu memudar atau pernikahan kamu
berantakan.
Jika jawabannya "tidak siap," sebaiknya jangan
lakukan!
2. Coba renungkan baik-baik dan tanya dirimu "apakah pria/wanita ini adalah orang yang benar-benar tepat untuk saya?"
Memang benar bahwa Tuhan adalah Allah yang memberikan segala
sesuatunya apalagi soal pasangan.
Tapi bukan berarti kamu menganggap bahwa kekasih yang kamu
cintai adalah yang tepat Tuhan kirim buat kamu, sedangkan semasa pacaran kamu
sering dibikin menangis atau bahkan kecewa.
Tuhan memberikan kamu hak kebebasan untuk memilih, makanya
sebelum kamu memutuskan menikah atau bertunangan, tanyakan kembali dirimu
"Apakah dia orang yang tepat?"
Pertanyaan ini sejalan dengan "Apakah saya siap?"
Bisa nggak kamu tahan dengan sikapnya yang bikin kamu selalu
kecewa atau menangis? Bisakah kamu mengabaikan beberapa kebiasaan aneh
pasanganmu dan merangkul sikapnya tersebut?
Apakah kalian sering berantem sepanjang waktu atau gimana?
Ini adalah pertanyaan yang paling penting banget untuk kamu
tanyakan sebelum lanjut pada pertunangan, supaya hal ini tidak menganggu semua
jalan menuju pernikahanmu.
Jika jawabanmu "tidak lagi", jangan lakukan
pernikahan.
3. Berapa biaya pernikahan kami?
Biaya merupakan hal terpenting dalam sebuah proses menuju
menikah.
Biaya pernikahan sendiri tergantung konsep pesta yang diinginkan. Ada yang murah dan mahal.
Dalam budaya Batak, ada banyak sekali pernikahan yang batal
karena biaya kurang, mulai dari mahar dan biaya pesta.
Nah, demi kelancaran pernikahanmu kedepan, sebaiknya tanyakan pada dirimu dan diskusikan dengan pasanganmu, "berapa biaya pernikahan."
Ingat, biaya pernikahan bukan hanya tanggungan pria. Tetapi
ini membutuhkan kerjasama dengan sang wanita dan wajib dicari tahu serta
dipikirkan dari sekarang.
4. Apakah pasanganmu wajib mengganti namanya?
Tradisi mulai bergeser dan semakin kesini secara budaya ada
banyak orang yang tak ingin menggunakan nama belakang.
Dalam adat batak contohnya, menaruh marga dibelakang nama itu
adalah hal yang wajib banget.
Rata-rata dari suku lain, yang tak punya marga dibelakang,
ketika menikah dengan orang Batak, wajib diminta untuk menaruh marga Batak.
Nah, jangan sampai hal ini jadi masalah. Sebaiknya bicarakan
dari sekarang. Apakah pakai nama belakang suami, marga dari suku, atau tidak
perlu mengganti nama sama sekali?
Diskusikanlah karena pada akhirnya pilihannya ada di tangan
kalian.
Nah, itu dia 4 pertanyaan yang wajib kamu renungkan dan
diskusikan dengan pacar kamu sebelum memutuskan untuk menikah. Menikah bukanlah
sebuah permainan atau ajang percobaan untuk menikmati hidup serumah dengan
pacar, tetapi menikah adalah salah satu langkah dimana Kristus memanggil kamu
untuk masuk kedalam sebuah pelayanan khusus yakni menyaksikan Kristus melalui
wadah pernikahan. Dalam Efesus 5:32, Paulus menuliskan bahwa pernikahan itu
adalah hubungan suami istri seperti hubungan Allah dengan jemaat-Nya.