Di dunia realita
ini, kita mendapati banyak sekali anak yang kehilangan kasih sayang dari orangtua.
Mereka sama sekali nggak bisa mencicipi manisnya kehidupan yang normal bersama ayah dan ibunya.
Banyak anak yang cara
pandangnya akibat pengaruh teladan yang buruk dari orang-orang
dewasa. Secara tak langsung, mereka mengajarkan anak-anak muda bahwa wanita adalah
objek kenikmatan saja. Sementara beberapa gadis muda diajarkan oleh wanita yang
lebih tua bahwa laki-laki itu sama saja dan semuanya jahat. Inilah yang dilakukan
banyak orangtua kepada anak-anak mereka. Pertengkaran dan konflik antara ayah
dan ibu jadi momen bagi masing-masing untuk saling menyalahkan di depan anak. Akibatnya,
rasa percaya anak hilang dan anak akhirnya terjerumus ke dalam hal-hal yang tak baik.
Merekalah anak-anak
broken home yang berjuang untuk tetap
bertahan hidup tanpa kasih sayang dari orangtua. Hidup mereka penuh dengan kebingungan.
Tapi kebenarannya adalah, Tuhan selalu ada dan dekat dengan semua orang. Tak ada yang tersembunyi bagi Dia, bahkan kegelisahan atau teror yang datang menyerangmu setiap hari pun diketahuiNya.
Baca Juga :
Dari Anak Broken Home Menjadi Pentolan Geng Berandalan
Jika Pasangan Kita Berasal dari Keluarga Broken Home
Latar belakang
mereka sebagai anak broken home membuat mereka merasa nggak berarti. Mereka bahwa
nggak mendapatkan pendidikan yang baik, nggak punya komunitas yang baik dan
juga nggak mendapat kesempatan untuk menggali potensi dan kemampuannya dengan cara yang benar.
Firman Tuhan memang menyampaikan tentang hal-hal yang baik. Tapi kadang kala si iblis memakai latar belakangmu untuk mengintimidasi dan membuatmu merasa tak berharga.
Seburuk apapun keluargamu, kamu nggak sendirian. Ingatlah dengan kisah Rut. Lihat bagaimana dia
harus melewati penderitaan dalam hidupnya sampai akhirnya sampai pada tujuan Tuhan.
Rut, yang adalah wanita dari keluarga yang nggak mengenal Tuhan, akhirnya diterima oleh seorang Boas yang saleh dan menjadikannya istri, yang kita kenal adalah nenek moyang Yesus.
Dari kisah
Rut, kita bisa meihat ada anugerah yang terselip di tengah ketidaklayakan. Nggak
perlu menyangkali semua penderitaan atau keburukan yang kamu alami. Atau larut dalam
semua penderitaan itu dan membuatmu merasa nggak layak dan nggak berharga. Tapi
ada baiknya untuk mengakui semua rasa sakit itu dan membuka diri untuk dipulihkan oleh Yesus.
Jangan menyangkal
berapa banyak air mata dan kesedihan yang sudah kamu teteskan. Jangan juga menyangkali
semua rasa frustrasi yang kamu alami. Tapi letakkanlah semua beban dan rasa
sakit itu di bawah kaki Tuhan karena Yesus memang sudah menyelesaikannya bagimu (Yohanes 19: 30).
Percayalah kepada Tuhan.
KasihNya bukan
seperti kasih manusia (Roma 8: 38-39). Anak-anak broken home pasti nggak mendapatkan
kasih sayang. Tapi Tuhan menyediakan kasih yang sejati bagimu. Dia mau membalut semua lukamu dan menggantinya dengan kasih-Nya yang sejati.
Sekalipun orangtuamu
membekaskan pengalaman-pengalaman buruk dalam hidupmu, Yesus tetap menawarkan semua yang kamu butuhkan, yaitu kasih, sukacita, damai dan kebaikan.
Menjadi orang
Kristen nggak menjamin rumah tangga kita baik. Tapi Tuhan kita yang murah hati mampu
membangkitkan orang mati menjadi hidup. Tapi nggak seorangpun dari anak-anak yang kehilangan kasih ini diluputkan oleh Tuhan.
Jangan semenit
pun kamu berpikir kalau hidupmu ada artinya karena latar belakangmu. Ketahuilah
kalau kita semua adalah ciptaan baru, nggak peduli masa lalumu apa (2 Korintus 5: 17). Kamu dicintai. Kamu berharga.
Suatu hari
nantui, semua air mata dan luka-luka yang kamu pernah alami hanya akan terlihat
seperti penderitaan ringan dan sebentar (2 Korintus 4: 17). Karena tujuan dari semua itu adalah untuk membentukmu utuh di hadapan Allah.
Kalau saat ini kamu merasa nggak dikasihi oleh orangtuamu. Kalau hari ini kamu menangis karena pertengkaran ayah dan ibumu. Dan kalau hari ini orangtuamu nggak menganggapmu berharga. Ungkapkanlah semua itu di depan Tuhan dan minta supaya Dia membalut semua luka-lukamu.
Sumber : Jawaban.com