Seorang pemuda baru saja kehilangan pekerjaannya.
Dia lalu pergi ke rumah pendetanya untuk konseling sambil menanyakan sesuatu.
Sang pendeta sedang belajar di ruangannya dan tidak begitu mendengar suara dengan jelas dari luar
Hal itu membuat sang pemuda marah karena sudah mengetuk beberapa kali dengan sopan, namun tidak dibuka.
Dengan rasa kesal dan kecewa kepada Tuhan karena kehilangan
pekerjaan, sang pemuda pun berteriak dan berkata "Pendeta, pendeta, saya
lagi mengalami masalah nih, kenapa pak pendeta tidak buka pintu untukku? Gimana ini?
Pendeta.. pendeta bilang Tuhan akan selalu menolong, tetapi aku malah seperti ini?"
Teriak sang pemuda sambil mengetuk pintu dan menendang dengan kencangnya.
Mendengar ada suara ribut-ribut diluar, pendeta tua tersebut pun berjalan keluar, dan membuka pintu.
Dia lalu menanggapi sang pemuda tersebut dan bicara sesuatu,
tapi karena marah da n kesal sang pemuda tersebut pun nggak memperhatikan apa yang dikatakan oleh pendeta.
"Pendeta bilang apa barusan?" tanyanya kembali sambil menangis dan seperti putus asa.
Melihat hal itu, pendeta menghampirinya dan menempuk pundaknya
sembari berkata," Anakku, di dalam hidup ini, pasti ada banyak masalah,
Tuhan akan menolong kamu tapi kadang
kita nggak bisa dengan suara Tuhan, seolah-olah Dia tidak perduli kepada kita,
tetapi sebenarnya bukan demikian. Tuhan kadang berbisik, sehingga kita perlu mendekat pada-Nya untuk bisa mendengarkan suara-Nya."
Sama halnya seperti pemuda diatas, kita juga sering sekali terpuruk karena banyaknya masalah dan kesulitan dalam kehidupan kita.
Kita berteriak kepada Tuhan dan protes mengapa Dia membiarkan kita dalam kesulitan demikian.
Kita menginginkan jawaban atas masalah kita secepat mungkin, tetapi kita tak
kunjung mendapatkan. Disanalah kita menjadi seseorang yang penuh intimidasi,
merasa bahwa Tuhan sedang menghukum kita atau bahkan Tuhan nggak mengasihi kita lagi.
Tahu nggak bahwa sering sekali Tuhan diam dan bahkan kadang
kala Dia berbisik lembut kepada kita, memberikan jalan keluar tetapi dengan
pelan-pelan dan tidak secepat yang kita inginkan, dengan tujuan supaya kita
mengambil waktu untuk datang dan mendekat kepada-Nya, berdiam di hadiratNya dan menunggu serta mendengarkan suara-Nya dengan jelas.
Baik. Apakah saat ini kamu sedang berteriak-teriak kepada Tuhan atau bahkan marah karena Tuhan sepertinya nggak mendengarkan seruanmu?
Sungut-sungut dan kekalutan nggak akan mendatangkan jalan
penyelesaian. Hanya satu yang perlu kamu lakukan, yaitu menghampiri Tuhan,
duduk diam di dalam hadirat-Nya sebagaimana Maria duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Dia.
Cobalah tinggalkan sejenak kesibukan kamu, masalah-masalah yang bikin kamu merasa lelah, Tuhan rindu ingin bicara padamu. Di dalam hadirat-Nya kamu akan mendapatkan jawaban serta damai sejahtera yang melimpah.
Amsal 3:5: “ Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri."