Rencananya untuk menikah pupus sudah setelah sang ibu melarangnya untuk memacari Dimas, yang adalah keponakan kandungnya sendiri. Padahal jauh di dalam lubuk hatinya, Kristiana begitu mencintai dia. Begitu pula Dimas kepada wanita itu.
Karena cinta terlarang ini pula sang ibu tega menghajarnya secara fisik. Dia mengingatkan putri semata wayangnya itu untuk tidak bikin malu keluarga. “Seumur hidup itulah saya pertama kali dihajar ibu. Setelah kejadian itu saya sakit hati sama ibu,” terang Kristiana Ernawati, seperti dalam kesaksian yang disampaikan kepada tim Solusi TV.
Sementara ayahnya tetap memberikan pengertian kepada Kristiana dengan cara memberikan pandangan soal
hubungan asmaranya dengan pria yang masih sedarah dengannya. Hatinya pun mulai diselimuti
rasa iba atas setiap perkataan sang ayah. Perasaan sayangnya kepada kedua orangtuanya itu membuatnya harus menyerah dengan hubungan terlarang itu.
“Bapak
bilang begitu ‘Saya nanti ke siapa kalau kamu pergi. Nggak menganggap bapak
sama ibu.’ Jadi karena itulah luluh juga hati saya. ‘Kasihan bapak ini, kasihan ibu’,” terangnya.
Dengan berat hati, Ana memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Dimas.
Putus Cinta Bikin Kristiana Berubah
Putus cinta
karena tak direstui orangtua membuat hidup Kristiana kacau. Dia merasa hidup
tanpa ketenangan. Merasa tak tahan hidup begitu terus, dia akhirnya mencari sesuatu yang bisa mengubahnya.
“Setelah saya merasakan gejolak hati ini tidak tenang. Saya mencari buku-bukulah. Saya mencari buku-buku yang bisa mengolah batin saya. Saya mulai berpuasa untuk meningkatkan kualitas kebatinan (dengan bersemedi),” ucap wanita yang disapa Ana ini.
Sejak mempelajari
ilmu kebatinan itu, Ana tiba-tiba berubah menjadi pribadi yang berbeda. Dia bahkan
bisa membuat para pria merasa tertarik kepadanya. “Setiap laki-laki yang memang
saya ingin lebih deket, saya kenalin, saya tempel aja dia bisa deket dengan saya. Karena saya punya kelebihan itu, saya jadi agak sombong juga,” ucapnya.
Lepas dari Kuasa Kegelapannya
Kemampuan yang
dimiliki Ana tak serta merta membuatnya puas. Malahan dia merasa semua itu sesuatu
yang menjemukan. Perasaan itupun diutarakannya kepada salah satu teman dekatnya.
Namun tanpa
disangka, obrolan itu pun membawanya bertemu dengan seorang pria bernama Robert
Nadiak, yang kemudian jadi suaminya saat ini. Keduanya pun merasakan ada kecocokan dan mantap untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
Sayangnya, setelah menikah pun Ana masih belum melepaskan kuasa kebatinan yang ada di dalam dirinya. Sampai suatu malam, suaminya Robert memergoki Ana sedang melakukan ritual semedi.
Hal itu pun
membuat Robert kecewa kepada sang istri. Dengan lembut, dia membujuk sang istri untuk melepaskan kuasa kegelapan itu.
“Suami
bilang ‘Itu harus dilepaskan karena hanya Tuhan Yesuslah satu-satunya
juruslamat. Kalau kamu mendua, kamu akan dimasukkan ke dalam neraka yang lebih dalam’,” kenang Ana.
Ucapan sang
suami pun membuat Ana membuka diri untuk melepaskan kuasa itu. Lewat doa yang dilepaskan
atas dirinya, Ana sepenuhnya bebas dari ikatan yang selama ini membelenggu dirinya. Dia pun mengalami kemerdekaan sebagaimana laiknya pribadi yang ditebus dalam Kristus.
Kebebasan yang
diterima Ana membuat hidupnya tak lagi dikuasai ketakutan dan kekuatiran. Dia
dan sang suami bahkan memutuskan untuk membangun sebuah pelayanan bagi orang-orang
yang terabaikan yang diberi nama Rehabilitas Mental Panti Jati Adulam Ministry.
Sampai saat
ini, mereka dengan sukacita melayani jiwa-jiwa yang membutuhkan kasih sayang sebagaimana
dilakukan Yesus. “Saya merasa bersyukur punya Tuhan yang luar biasa karena Tuhan
pilih saya untuk melayani orang-orang seperti itu. Ada rasa yang luar biasa;
damai sukacita. Apalagi bila anak-anak yang kami layani itu semakin sembuh,
semakin sukacita. Semakin berkarya keluar. Hati ini nggak ada yang bayar. Harganya
mahal sekali,” terang Ana.