Harga Sebuah Kejujuran

Our Impact / 10 December 2017

Kalangan Sendiri

Harga Sebuah Kejujuran

Lusiana Official Writer
6061

Tidak mudah menjadi orang jujur sekarang ini. Tidak sedikit juga orang yang memilih hidup dalam ketidakjujuran. Sebab ada prinsip, ‘jujur malah ajur’ (bahasa Jawa), artinya jika jujur pasti akan hancur. Terkesan lucu memang, namun kenyataannya prinsip ini sudah menjamur di mana saja. Pendidikan, pekerjaan, pelayanan, bahkan dalam rumah tangga pun akan muncul prinsip ini. Tidak heran jika kemudian muncul berita atau fenomena nikah cerai di mana-mana. (Baca juga https://goo.gl/ZJKmxn).

 

Hidup dalam kejujuran menandakan bahwa perkenanan dan penyertaan Tuhan selalu ada pada orang tersebut. Mengapa? Sebab, orang yang hidupnya selalu jujur berarti mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Begitu juga dalam sebuah hubungan percintaan bahkan kehidupan berumah tangga sekalipun. Anda tentu dapat membayangkan jika salah satu pasangan Anda menganut prinsip ‘jujur malah ajur’, sudah tentu Anda tidak mempercayai pasangan Anda. Rasa curiga yang berlebihan kemudian akan memicu pertengkaran, hingga perceraian. Lain halnya jika Anda jujur terhadap pasangan sekecil apapun itu, pasangan Anda akan dengan senang hati menerima Anda. Peristiwa ini pernah terjadi pada pasangan suami dan istri, Eni dan Eki.

 

Bagi Eni, Eki adalah laki-laki yang bersifat sangat tertutup atas apapun. Walaupun mereka sudah menjadi pasangan suami dan istri, Eki selalu menyembunyikan apapun yang menjadi pergumulannya. Kepada Sahabat 24, layanan konseling CBN, Eni mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang dikerjakan oleh suaminya, bagaimana kondisi pekerjaannya, apa permasalahannya di dalam pekerjaan, atau sekadar bertanya mengenai kondisi kesehatan Eki pun, tidak pernah disambut baik oleh Eki. Lama sekali Eni mendoakan kondisi rumah tangganya ini bersama Sahabat 24. Hingga pada akhirnya, Eki menjadi suka berkata kasar, dan Eni pun merasa tidak pernah dihargai sebagai seorang istri. Sementara bagi Eni, ia sudah cukup lelah membantu bekerja untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. Menanggapi jeritan Eni, konselor Sahabat 24 pun dengan sigap melakukan mediasi di antara Eki dan Eni sesuai dengan permintaan Eni. Dengan saling jujur dan mengakui kesalahan masing-masing, akhirnya Tuhan menjamah dan mengubahkan juga hati Eki. Bersyukur, kini rumah tangga mereka semakin dipenuhi oleh suka cita.

 

Jujur memang tidak mudah. Namun, bukankah perkenanan dan penyertaan Tuhan lebih indah dibandingkan semuanya? Mari budayakan jujur bukan ajur dalam setiap kehidupan Anda, termasuk dalam keuangan, seperti para Mitra kami yang telah membuktikannya di dalam kehidupan mereka. Sudahkah Anda bergabung menjadi Mitra CBN? Mari mendaftar melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Mendaftar menjadi Mitra CBN berarti Anda telah turut mendukung setiap kegiatan pelayanan CBN, seperti Sahabat 24 dan Solusi, hanya melalui donasi rutin Anda. Ayo daftar sekarang dan dapatkan thank you gift khusus untuk Anda yang baru mendaftar sebagai Mitra CBN pertama kali.

Halaman :
1

Ikuti Kami