Rumah Idaman

Our Impact / 8 December 2017

Kalangan Sendiri

Rumah Idaman

Lusiana Official Writer
3960

Adakah yang betah tinggal di dalam rumah yang penuh dengan pertengkaran dan ketidaknyamanan? Pasangan suami istri yang sering cekcok, pertengkaran di antara kakak beradik, atau gaya hidup cuek yang membuat lingkungan rumah terkesan berantakan, sudah tentu mengganggu tidur dan aktivitas lainnya, yang seharusnya dapat dilakukan secara tenang bukan? Ini bukanlah rumah idaman yang diimpikan oleh banyak orang di dunia ini. Begitu pula dengan Tuhan. Ketika Ia mencari hati untuk didiami, Ia akan melihat hati siapa pun yang bisa membuat Ia berdiam. Tuhan tidak betah tinggal di dalam hati orang-orang bebal, jahat, sirik, dan penuh dengan dosa. Ia menginginkan pribadi yang siap untuk memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya, agar Ia bisa tinggal dengan tenang di dalamnya. Perubahan bukan hal yang sulit jika sungguh-sungguh berniat untuk berubah dan mempersilakan Dia tinggal, seperti pengalaman hidup Nia.

Sebagai seorang mahasiswi yang juga berprofesi sebagai seorang model, Nia sangat akrab dengan pergaulan bebas, minuman beralkohol, hingga kehidupan glamor lainnya. Nia mengaku bahwa sulit sekali terlepas dari kebiasaan-kebiasaan yang juga telah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Berpesta sampai pagi setelah pulang bekerja atau melakukan hubungan di luar nikah bersama pasangan yang berbeda-beda di setiap malamnya, juga sering ia lakukan.

 

Hingga pada suatu ketika, Nia menghubungi layanan konseling CBN, Sahabat 24 setelah menonton kisah nyata di Solusi. Ketika itu, ia mengaku ingin sekali terlepas dari ikatan tersebut walau rasanya tidak mungkin terjadi. Mendengar pengakuan Nia ini, konselor Sahabat 24 meresponinya dengan penuh perhatian. Konselor menjelaskan bahwa masalah yang sedang ia hadapi hanya bisa terselesaikan jika ia mau menyediakan tempat yang nyaman bagi Tuhan tinggal dan mempersilakan Tuhan memperbaiki hidupnya. Hingga akhirnya Nia pun siap untuk melepaskan semua keterikatan di dalam dirinya. Perubahan yang Nia jalani memang sangat sulit, namun Tuhan melihat kerinduan hati Nia untuk menyiapkan rumah idaman bagi Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan tidak tinggal diam. Ketika Nia sungguh-sungguh beroda, memohon ampun, dan melepaskan kebiasaannya itu, Tuhan sendiri yang membantu Nia mengeluarkan sesuatu seperti benda berwarna hitam yang ada di dalam dadanya. Pada saat itulah pemulihan dan kesembuhan Nia terjadi.

 

Hal terpenting yang dapat diteladani melalui kesaksian Nia adalah Tuhan selalu melihat kerinduan hati siapapun yang berkenan kepada-Nya. Tidak peduli setidaknyaman apapun tempat bagi-Nya, Ia bisa membuat pribadi tersebut menjadi rumah idaman asal sungguh-sungguh dalam melakukan perubahan. ‘…Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.’ Yeremia 7:3. Tuhan pun menyukai hati yang bersih agar Ia bisa nyaman tinggal di dalamnya. Mari bagikan kabar pengharapan ini sebagai Mitra CBN, agar siapapun bisa menjadi rumah idaman bagi Tuhan. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Mari, bermitralah bersama kami dan hadirkan berbagai pelayanan CBN untuk semua orang.

Halaman :
1

Ikuti Kami