Menjelang hari Natal,
seorang ayah membeli beberapa hadiah untuk anak-anaknya selain itu dia juga membeli beberapa gulungan kertas kado.
Putri bungsunya yang masih kecil, lalu meminta satu gulung.
“Untuk apa?” tanya sang ayah.
“Untuk kado, mau kasih hadiah pa” jawab si kecil
“Jangan dibuang-buang ya,”pesan sang ayah, sambil memberikan satu gulungan kertas kado yang kecil.
Pada hari Natal,
pagi-pagi sekali si kecil sudah bangun dan pergi ke kamar untuk membangunkan sang ayah: “Pa,Pa…Ayo bangun pa, sekarang hari Natal. Ayo bangun!”
Sekalipun masih lelah, namun sang ayah bangun sambil memberikan senyum kepada putrinya,
“Ya, Joyce. Selamat hari Natal anak papa yang cantik, kenapa pagi-pagi sudah bangunin papa?”
Sambil tertawa riang, si kecil menjawab,” Joyce punya hadiah buat papa. Yuk bangun dan turun yuk.”
Sambil beranjak dari
tempat tidur, sang ayah tersenyum lebar dan menggendong putri kecilnya,” Mana hadiahnya? Coba tunjukin papa.”
“Itu ada di bawah pa, di bawah pohon Natal!”
Merekapun lalu turun
ke bawah dan ternyata semua anggota keluarga sudah berkumpul. Mereka bangun
pagi-pagi untuk membuka kado, nggak seorangpun yang mau membuang waktu sia-sia untuk merayakan Natal tersebut.
Lalu sang ayah
menemui mereka, mencium sang istri dan anak-anaknya yang lain, mereka berpelukan dan mengucapkan selamat hari Natal satu sama lain.
Sambil membuka kado,
si kecil kemudian memilih satu kado kecil dan memberikannya kepada sang ayah.
Dia membungkus kado tersebut, persis dengan kertas kado yang dia minta ke ayahnya tempo hari.
“Ini buat papa? Terimakasih Joyce. Papa penasaran, isinya apa sayang?” tanya sang ayah.
“Iya, itu hadiah Natal buat papa dari Grace. Papa buka sekarang dong pa.”
Sedikit tertawa
kecil, sang ayah membuka kado yang berisi kotak kecil yang isinya kosong.
Katanya ,” Ah, malaikat kecil papa bisa saja. Kadonya kenapa kosong? Mau ngerjain papa ya?”
Namun si kecil
menjawab dengan wajah polosnya yang sunguh-sungguh,” nggak kok pa, itu nggak kosong. Tadi Joyce masukin banyak banget ciuman Joyce buat papa…”
Merasa tersanjung dengan kalimat putri kecilnya, sang ayah lalu mencium, memeluk dan menciumnya.
“Joyce, papa belum
pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu simpan kotak ini. Papa
akan bawa kemanapun; kekantor, pas keluar kota dan sesekali, kalau papa perlu
ciuman Joyce, papa akan mengambil satu dari dalam. Kalau kosong, tar Joyce isi lagi ya.”
Yap! Kotak kosong
yang sesaat sebelumnya dianggap nggak memiliki nilai apapun, tiba-tiba terisi penuh dengan cinta yang luarbiasa dan menjadi berharga.
Banyak hal didunia
ini yang buat kita melupakan hal-hal biasa yang kita lalui setiap hari. Dan itu
kadang nggak berarti apa-apa buat kita, dan sama sekali nggak kita pikirkan dan hanya menganggap bahwa itu biasa saja.
Misalkan kicauan
burung, matahari terbit, pohon-pohon yang meneduhi kita di siang hari, harumnya bunga-bunga di pinggir jalan dan lain sebagainya.
Setiap hari, kita
melewatinya begitu saja dan melupakan bahwa itu adalah bukti dan tanda cinta Tuhan kepada kita.
kematianNya di kayu
salib adalah caraNya untuk berkata bahwa: “Aku sangat mencintai engkau.” Dan
setiap hari Dia sedang mengatakan hal yang sama kepada kita melalui banyak hal disekeliling kita.
Kita hanya perlu
berhenti sejenak dan memperhatikan serta merenungkannya. Hal kecil yang kamu
lihat, justru suatu tanda besar yang sangat berarti dan berharga dari Tuhan.