Ternyata Kekeliruan Ini Pemicu Rendahnya Kemampuan Mengelola Keuangan
Naomii Simbolon Official Writer
Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), pada tahun 2016 tingkat literasi keuangan perempuan Indonesia hanya
sebesar 25 persen. Dibandingkan laki-laki yang memiliki tingkat kemapuan
mengelola uang lebih tinggi sebesar 33 persen. Padahal sebenarnya, mayoritas
pengelola keuangan rumah tangga terbesar yaitu perempuan.
“Mayoritas perempuan bertugas
mengelola keuangan rumah tangga, hanya saja ada beberapa kekeliruan yang sering
dilakukan karena kurang memahami manajemen keuangan dengan baik,” tutur
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Harianto Gunawan.
Menurutnya ada beberapa kekeliruan yang sering dilakukan yaitu:
1. Tidak menentukan tujuan keuangan
Banyak orang tidak mempunyai tujuan keuangan dan cenderung langsung
menghabiskan uang yang diterimanya. Sehingga diperlukannya target untuk membuat
kita dapat belajar disiplin keuangan dan dapat terhindar dari pengeluaran yang
berlebihan.
“Tentukan target seperti, berapa banyak uang yang bisa dibelanjakan, ditabung atau disimpan untuk kebutuhan mendesak,” jelasnya.
2. Tidak memiliki dana darurat yang cukup
Tabungan dan dana darurat tidaklah sama. Dana darurat hanya boleh digunakan sat
kebutuhan mendesak atau terjadi kejadian tidak terduga, misalnya ban mobil
kempes saat berkendara, harus membeli obat-obatan atau membayar biaya rumah
sakit. Uang tabungan biasanya disimpan dan digunakan untuk kebutuhan masa depat
yang tidak bersifat darurat seperti membeli gadget baru, membeli mobil baru bahkan menyicil rumah.
3. Tidak berasuransi
Beberapa kalangan masyarakat cenderung meremehkan asuransi, bahkan ragu dan
takut berasuransi karena tidak paham. Padahal sebenarnya dengan memilih produk
asuransi sesuai kebutuhan dan memahami apa yang ditawarkan dapat membantu
kondisi keuangan saat mendesak. “Kita bisa bertanya dan meminta saran dari
orang lain terkait masalah asuransi, kita juga perlu memahami apa yang kita butuhkan sehingga dapat memilih produk asuransi yang tepat,” tuturnya.
4. Tidak menabung untuk masa tua
Banyak sekali masyarakat khususnya pekerja muda yang menganggap tabungan dan
perencanaan masa tua sebagai sesuatu yang dapat ditunda. Padahal perubahan tren
dan harapan hidup dalam berkeluarga menuntun perlunya perencanaan masa tua yang
lebih baik dan besar. Sehingga menabung dan merencanakan masa tua lebih awal akan lebih menguntungkan disaat sudah lanjut usia.
Demikian 4 kekeliruan yang harus
diketahui dan harus di ubah oleh masing-masing kita dalam mengurus keuangan
dengan baik.
Jangan biarka kekeliruan ini menjadi
dampak besar bagi generasimu.
Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1