Baru-baru ini
para arkeolog mengumumkan penemuan baru berupa bentuk kaki berukuran besar di sekitar Sungai Yordan. Mereka menjulukinya ‘Jejak Kaki Tuhan’.
Para arkeolog
mengaku masih ragu dengan keaslian jejak kaki tersebut. Karena menurut hasil penelitian, jejak kaki itu tampaknya adalah hasil buatan manusia.
Namun
begitu, mereka masih penasaran jika memang temuan yang berusia sejaman dengan momen
bersejarah bangsa Israel ketika hendak memasuki Tanah Perjanjian yang dipimpin oleh Yosua itu adalah jejak figuratif Tuhan sendiri.
Ada enam struktur
jejak kaki yang mereka temukan di sana, tepatnya berlokasi di bagian timur Sungai
Yordan. Menurut ukurannya, masing-masing jejak kaki itu seukuran lapangan sepak bola.
Adam Zertal,
salah satu arkeolog mengaku senang dengan penemuan ini. Di matanya, jejak kaki raksasa
itu punya keistimewaan yang unik. Dia mengungkapkan, awal penemuan itu terjadi saat
mereka melakukan penggalian di sana sekitar bangunan tua di Gunung Ebal, yang merupakan
salah satu tempat yang diperintahkan Musa kepada orang Israel sebagai tempat
hukuman bagi mereka yang melanggar hukum Allah. Lalu mereka pun menemukan tulang belulang binatang yang sudah hancur dan menjadi abu di sekitar gunung itu.
Bangunan itu,
kata Zertal, memiliki altar raksasa yang di bagian tengahnya berukuran sekitar
23 sampai 30 kaki. Dia pun menduga kalau altar itu bisa jadi adalah milik Yosua
setelah bangsa Israel pertama kali memasuki Tanah Perjanjian, sebagaimana disebutkan dalam Yosua 8: 30.
Sementara seorang
peneliti bernama Adam Aliyahu Berkowitz menyimpulkan bahwa temuan itu benar-benar
alkitabiah. Dia percaya bahwa bentuk kaki menyerupai sandal itu bukan sesuatu yang
kebetulan, tapi kemungkinan adalah desain buatan orang Israel sebagai peringatan
akan janji Allah yang tercatat dalam Ulangan 11: 24, “Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan
memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai
itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.”
Sesuai dengan penjelasan para tim arkeolog dan juga peneliti ini,
kemungkinannya adalah bahwa jejak kaki itu bisa saja adalah buatan tangan orang
Israel sebagai bentuk peringatan akan janji Allah. Kalau kita membaca keseluruhan
kitab Ulangan, kita bisa menemukan pernyataan Musa yang berulang kali
mengatakan supaya orang-orang Israel hendaknya mengingat segala perbuatan Tuhan
atas mereka mulai dari pembebasan dari Mesir sampai mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya
di padang gurun atas mereka selama 40 tahun lamanya. Musa mengingatkan dengan tegas
supaya mereka memberitahukan peristiwa-peristiwa yang mereka sudah alami itu kepada
keturunan, anak, cucu dan cicit mereka (Ulangan 6: 1-9).