Keluarga di Mata Tuhan

Latest News and Events / 2 October 2017

Kalangan Sendiri

Keluarga di Mata Tuhan

Lusiana Official Writer
6658

Pada kesempatan yang lalu, seorang pemimpin Family Comission of National Evangelical Christian Fellowship Malaysia mengunjungi kantor pusat CBN Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pada kunjungannya tersebut, seluruh staff CBN Indonesia sangat diberkati dengan sharing beliau yang membicarakan tentang keluarga. Berikut ulasan yang dapat kami bagikan kepada Anda.

 

Orang percaya atau orang kristiani memiliki kecenderungan untuk membawa permasalahan di rumah dengan tempat lain di luar rumah atau sebaliknya. Ketika suami bekerja, terkadang ia mengeluhkan apa yang terjadi di rumah kepada teman-teman kantor atau teman komunitas gerejanya. Padahal apa yang terjadi di rumah hari ini, akan mempengaruhi pekerjaan, sedangkan apa yang terjadi di rumah adalah rahasia. Di alkitab tertulis rumah adalah tempat yang kudus atau dikhususkan bagi Tuhan.

 

1 Korintus 7:12-16 (TB) berkata, “Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus. Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera. Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?”

 

Tidak sedikit yang berkata, ‘Marriage is hardwork’. No, saya katakan, ada banyak sukacita dalam pernikahan. Tetapi setiap kita adalah broken people, orang yang terluka. Apa yang terjadi di antara pasangan menikah yang memiliki banyak luka? Banyak pasangan bertengkar tapi tetap bertahan demi anak. Melalui ayat tersebut Paulus ingin mengatakan bahwa pernikahan atau keluarga bukan tentang suami, istri, dan anak. Hati-hati dengan lembah kekelaman. Banyak orang menyerah di lembah kekelaman. Paulus ingin berkata, ketika engkau berada di dalam lembah itu, angkat pandanganmu beyond marriage, beyond parenting, karena pernikahanmu jauh lebih dari sekedar itu.

 

“Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.” 1 Korintus 7:14 (TB). 

 

Kita sebagai orang percaya diberi kuasa besar untuk mempengaruhi orang-orang sekitar, termasuk pasangan kita yang belum menerima Yesus. Melalui kehadiran Anda sebagai orang kristiani, pasangan Anda yang berbeda keyakinan dengan Anda saja bisa dikuduskan dan menjadi semakin dekat menuju kepada Tuhan. Kita harus bisa membuat perbedaan besar ketika kita pulang bekerja. As much as you can express your love to your spouse to the most difficult loved person, God's love works in you. It's the most powerful part.

 

Mengapa kita harus bertahan? Karena ayat 17.

“Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.” 1 Korintus 7:17 (TB).

 

Kita semua adalah anak-anak dari orang tua kita. Apakah kita yang memilih hal itu, berada dalam satu keluarga orang tua Anda? Ketahuilah, Tuhan yang menetapkan. That's is assignment to be in your home. Paulus berkata bahwa itu adalah sebuah panggilan Anda menjadi anak dari orang tua Anda. Setiap Anda yang menikah pun merupakan sebuah panggilan untuk pernikahan itu. Pada saat mengucapkan janji suci, ada Tuhan di sana. Pernikahan menyatukan kita, berjalan bersama.

 

Apakah Anda merasa diberkati dengan artikel ini? Mari bagikan kepada orang-orang terkasih Anda. Tidak lupa kami mengajak Anda untuk juga menjadi berkat bagi orang lain sebagai mitra CBN. Hanya dengan menjadi Mitra CBN, dan Anda akan melihat dampak besar dari donasi Anda. Jadilah Mitra CBN dan daftarkan data diri Anda melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan format JC # Nama Lengkap # Email. Anda juga bisa mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini. Tuhan memberkati.

Halaman :
1

Ikuti Kami