Anak Kehilangan Peran Ayah? Berikut Penyebabnya…

Parenting / 20 September 2017

Kalangan Sendiri

Anak Kehilangan Peran Ayah? Berikut Penyebabnya…

Naomii Simbolon Official Writer
5592

Anak adalah anugerah dari Sang Kuasa. Saat anak lahir, pendidikan awal yang didapat tentulah dari keluarga, yaitu Ayah dan Ibu. Peran dari kedua orangtua sangatlah penting untuk membentuk karakter anak dan mengarahkan pola masa depannya kelak mau jadi apa.  Hal ini nggak bisa digantikan oleh apapun, baik itu baby sitter ataupun kontribusi dari neneknya.

Nah, namun pernah nggak kalian menyadari bahwa sosok ibu selalu diidentikan dengan kegagalan atau kesuksesan seseorang (anak)?

Kalau kita melihat acara-acara terlevisi seperti ajang pencarian bakat, atau sesi sharing curhat dan tallshow, jika ditanya oleh host ”Siapakah sosok dibalik kesuksesan?” Dengan air mata terharu, sebagian besar berkata bahwa semua karena ibu.

Padahal kalau di pikir dengan seksama, ada ayah juga yang nggak kalah penting dibanding ibu, karena dari ayah lah kita bisa belajar bagaimana bertahan hidup dan memiliki sisi ketegaran dan juga ketegasan dalam menjalani hidup.

Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan sosok ayah terlupakan alias nggak akrab dengan anak.

1. Jarang berada dirumah


Ditengah kesibukan seorang ayah dalam mencari nafkah, sering sekali membuatnya harus jarang berada dirumah. Mungkin kerja keluar kota atau pergi pagi dan pulang selalu malam yang akhirnya jarang bertemu dengan anak.

Jikapun pulang ke rumah, ayah akan habisin waktu untuk istrahat.

“Papa, bantuin gambar dong.”

“Bilang sama mama kamu aja, papa lagi istrahat,” begitu responmu. Hal itu akan membuat anak jadi malas dan selalu bergantung kepada ibu dibanding ayah. Alangkah baiknya, sisihkan waktumu untuk menghargai kehadiran anak karena ayah adalah pelindung dan teman.

2. Nggak mau nyempatin waktu bermain dengan anak


Peran ayah yang kedua yang sering diabaikan adalah “nggak mau  sisihin waktu bermain dengan anak.”

Mungkin sebagian dari ayah akan berkata “saya sibuk sekali dan banyak urusan kantor yang mau diurusin.”

Ya, tetapi mungkinkah kantormu akan sibuk selama setahun?

Perlu diketahui bahwa anak nggak membutuhkan uang yang banyak tanpa kehadiran sosok keluarga yang lengkap.

Sebagai ayah, sisihkan lah waktumu untuk bermain dengan anak ke mall, liburan bareng atau quality time bareng seperti yang dilakukan oleh ibunya.

3. Menganggap kewajibannya hanyalah untuk mencari nafkah

Dan hal inilah yang seringkali terjadi di sekitar kita. Para ayah menganggap bahwa kewajiban seorang ayah hanyalah mencari nafkah. Dan ibulah yang memiliki kewajiban dalam mendidik anak. Seringkali masalah mendidik anak ini pun kerap menjadi salah satu sumber pertengkarn dalam rumah tangga. Jika terjadi permasalahann pada anak, Ayah kerap sekali cenderung lepas tangan dan beralasan bahwa ia telah lelah dalam bekerja di kantor, dan menganggap istrinya yang ada di rumah setiap waktu seharusnya bisa mengurus anak dengan baik.

Sudah sepatutnya peran dari kedua orang tua ada untuk saling melengkapi dalam pendidikan anak, terutama ayah yang sebenarnya juga memiliki peran krusial dalam mendidik perkembangan anak nantinya. Dengan mencurahkan waktu untuk ikut serta membantu istri dalam mengurus anak akan berdampak positif terhadap ikatan emosional antara ayah dan anaknya kelak. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang akan mengabaikan peran dari sosok ayah.

Nah, gimana para Ayah? Sudah siap menyisihkan sedikit waktu untuk anak dan merasa bertanggung jawab atas pertumbuhannya?

Kasih ayah terhadap anak itu nggak hanya memenuhi kebutuhan finansialnya saja, tetapi terjun langsung dalam pertumbuhan karakternya didalam rumah .

Sumber : Berbagai sumber/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami