Anak adalah anugerah
dari Sang Kuasa. Saat anak lahir, pendidikan awal yang didapat tentulah dari
keluarga, yaitu Ayah dan Ibu. Peran dari kedua orangtua sangatlah penting untuk
membentuk karakter anak dan mengarahkan pola masa depannya kelak mau jadi
apa. Hal ini nggak bisa digantikan oleh apapun, baik itu baby sitter ataupun kontribusi dari neneknya.
Nah, namun pernah
nggak kalian menyadari bahwa sosok ibu selalu diidentikan dengan kegagalan atau kesuksesan seseorang (anak)?
Kalau kita melihat
acara-acara terlevisi seperti ajang pencarian bakat, atau sesi sharing curhat
dan tallshow, jika ditanya oleh host ”Siapakah sosok dibalik kesuksesan?” Dengan air mata terharu, sebagian besar berkata bahwa semua karena ibu.
Padahal kalau di
pikir dengan seksama, ada ayah juga yang nggak kalah penting dibanding ibu,
karena dari ayah lah kita bisa belajar bagaimana bertahan hidup dan memiliki sisi ketegaran dan juga ketegasan dalam menjalani hidup.
Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan sosok ayah terlupakan alias nggak akrab dengan anak.
1. Jarang berada dirumah
Ditengah
kesibukan seorang ayah dalam mencari nafkah, sering sekali membuatnya harus
jarang berada dirumah. Mungkin kerja keluar kota atau pergi pagi dan pulang selalu malam yang akhirnya jarang bertemu dengan anak.
Jikapun pulang ke rumah, ayah akan habisin waktu untuk istrahat.
“Papa, bantuin gambar dong.”
“Bilang
sama mama kamu aja, papa lagi istrahat,” begitu responmu. Hal itu akan membuat
anak jadi malas dan selalu bergantung kepada ibu dibanding ayah. Alangkah
baiknya, sisihkan waktumu untuk menghargai kehadiran anak karena ayah adalah pelindung dan teman.
2. Nggak mau nyempatin waktu bermain dengan anak
Peran ayah yang kedua yang sering diabaikan adalah “nggak mau sisihin waktu bermain dengan anak.”
Mungkin
sebagian dari ayah akan berkata “saya sibuk sekali dan banyak urusan kantor yang mau diurusin.”
Ya, tetapi mungkinkah kantormu akan sibuk selama setahun?
Perlu
diketahui bahwa anak nggak membutuhkan uang yang banyak tanpa kehadiran sosok keluarga yang lengkap.
Sebagai
ayah, sisihkan lah waktumu untuk bermain dengan anak ke mall, liburan bareng
atau quality time bareng seperti yang dilakukan oleh ibunya.
3. Menganggap kewajibannya hanyalah untuk mencari nafkah
Dan hal inilah yang seringkali terjadi di sekitar kita. Para ayah menganggap bahwa kewajiban seorang ayah hanyalah mencari nafkah. Dan ibulah yang memiliki kewajiban dalam mendidik anak. Seringkali masalah mendidik anak ini pun kerap menjadi salah satu sumber pertengkarn dalam rumah tangga. Jika terjadi permasalahann pada anak, Ayah kerap sekali cenderung lepas tangan dan beralasan bahwa ia telah lelah dalam bekerja di kantor, dan menganggap istrinya yang ada di rumah setiap waktu seharusnya bisa mengurus anak dengan baik.
Sudah sepatutnya peran dari kedua orang tua ada untuk saling
melengkapi dalam pendidikan anak, terutama ayah yang sebenarnya juga memiliki
peran krusial dalam mendidik perkembangan anak nantinya. Dengan mencurahkan
waktu untuk ikut serta membantu istri dalam mengurus anak akan berdampak
positif terhadap ikatan emosional antara ayah dan anaknya kelak. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang akan mengabaikan peran dari sosok ayah.
Nah, gimana para Ayah? Sudah siap menyisihkan sedikit waktu untuk anak
dan merasa bertanggung jawab atas pertumbuhannya?
Kasih ayah terhadap anak itu nggak hanya memenuhi kebutuhan finansialnya
saja, tetapi terjun langsung dalam pertumbuhan karakternya didalam rumah .