Haruskah Aku Mengakhiri Hidupku?

Our Impact / 28 August 2017

Kalangan Sendiri

Haruskah Aku Mengakhiri Hidupku?

Lusiana Official Writer
4718
Masih hangat dibicarakan mengenai serangkaian peristiwa bunuh diri yang terjadi di masyarakat. Tidak hanya dari kalangan rakyat biasa, namun juga tokoh-tokoh terkenal seperti Tommy Page, Chris Cornell, Stevie Ryan, dan Chester Bennington pun menjadi sorotan. Di Indonesia sendiri, beberapa kasus seperti peristiwa bunuh diri kak-beradik di Bandung turut menjadi keprihatinan yang mendalam.

Rohaniwan Indonesia, Bigman Sirait mengingatkan bahwa nyawa manusia adalah pemberian Tuhan sehingga manusia tidak berhak atas hilangnya nyawa, baik atas orang lain maupun diri sendiri. Alkitab berkata, ‘Jangan Membunuh’. Ini berarti, Tuhanlah yang memiliki nyawa. Pemberian Tuhan ini bukanlah tanpa tujuan. Tuhan memberikan nyawa, agar manusia dapat hidup dan ketika manusia itu hidup, maka hidupnya adalah untuk memuliakan Tuhan. Hidup yang diberikan Tuhan juga merupakan sebuah kesempatan indah pada manusia sehingga di dunia ini selalu ada pengharapan. Hanya saja, apakah manusia tersebut mau mencapainya? Seorang yang bodoh bisa menjadi pintar jika ia mau berusaha, yang miskin bisa menjadi kaya jika ia mau bekerja keras. Begitu pula dengan orang yang mengalami stress dan depresi, tentu bisa keluar dari permasalahannya jika ia mau berkonsultasi. Inilah yang dialami oleh Ida. Jika saja Ida tidak berkonsultasi akan permasalahannya, maka Ida sudah mengakhiri nyawanya sendiri.

Ida terlilit hutang karena ditipu orang. Ia stress dan sudah putus asa dengan keadaan yang dihadapinya. Ia pun merasa ingin bunuh diri. Namun bersyukur, di malam ia memutuskan untuk bunuh diri, Ida mendengarkan tayangan Solusi di televisi. Merasa sangat terinspirasi oleh tayangan tersebut, lantas membuat Ida tergerak untuk menghubungi pelayanan konseling CBN 24 jam yaitu Sahabat 24. Pada kesempatan itu, ia menceritakan semua pergumulan yang mengganggu hidupnya dan ia melepaskan semua kepenatan di kepalanya. Malam itu menjadi momen pemulihan di hidupnya.

Beberapa hari kemudian, Ida menghubungi tim konselor CBN melalui SMS dan mengucapkan terima kasih atas dukungan doa yang diberikan. Ida mengaku semakin kuat dalam menghadapi masalah. Walau hutang yang melilitnya masih belum terselesaikan, namun ia percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar yang terbaik baginya. Jika semula Ida ingin bunuh diri, ia mengurungkan niatnya itu karena merasa lebih baik dan lebih percaya diri. Inilah salah satu tujuan kehadiran Sahabat 24. Tidak sedikit orang-orang yang sebenarnya membutuhkan bantuan selayaknya seorang Sahabat, yang dengan setia mendengarkan permasalahan mereka. Dukungan Andalah yang mampu menghadirkan Sahabat 24 untuk semua orang kapanpun dan dimanapun. Satu orang saja mungkin tidak bisa menghadirkan pelayanan ini, tapi kami percaya bersama Mitra CBN kami lainnya, Anda bisa melakukannya. Jadilah Mitra CBN! Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Mendaftarkan diri sebagai Mitra CBN berarti Anda mendukung penuh pelayanan CBN Indonesia dalam menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih Tuhan. Mari, bermitralah bersama kami.
Halaman :
1

Ikuti Kami