Melakukan evaluasi
keuangan pribadi merupakan hal yang harus dilakukan demi memiliki kondisi finansial
yang stabil. Kamu harus mengetahui berapa pendapatan dan pengeluaran setiap
bulannya. Lebih baik lagi jika mengetahui secara detail pendapatan masuk dan
pendapaan keluar dari mana dan untuk apa saja. Misalnya pengeluaran untuk
makan, membayar sewa kost, transportasi, makan di luar, belanja, dan lainnya.
Hal ini nantinya juga akan berguna sebagai evaluasi ketika kamu kehabisan uang
di tengah bulan. Selain itu, mengevaluasi keuangan juga bisa berguna untuk membuat rencana anggaran kamu kedepan.
Melakukan Penghitungan yang Tepat
Untuk mengevaluasi
keuangan pribadi kamu, pertama kamu harus tahu dulu berapa penghasilan dan
pengeluaran tetap kamu setiap bulannya. Jika kamu karyawan, kamu akan lebih
mudah menghitungnya karena gaji kamu sudah pasti setiap tahunnya, nah kalau
wiraswasta mungkin akan sedikit repot dan pusing, karena penghasilannya nggak selalu pasti setiap bulan.
Buat kamu karyawan dan wiraswasta, berikut cara untuk menghitung pendapatan kamu:
1. Untuk karyawan/pegawai
Pendapatan bersih = Gaji bersih + (komisi/bonus)+ penghasilan lain-lain.
2. Bagi wiraswasta
Pendapatan bersih = total penjualan/pendapatan – total biaya/pengeluaran.
Perhitungan diatas biasanya digunakan khusus individual dan bukan bisnis atau usaha.
Namun jika kamu ingin tahu cara
mengevaluasi keuangan kamu baik secara individual ataupun bisnis, kamu bisa mengikuti beberapa cara dibawah ini:
1. Menyiapkan
media yang digunakan untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran setiap harinya.
Anda bisa memakai aplikasi di smartphone, PC, Labtob, maupun secara manual dengan notes atau buku kecil agar mudah dibawa kemana-mana.
2. Catat setiap harinya pendapatan yang masuk, baik pendapatan bulanan ataupun harian.
3. Mencatat
jenis-jenis pengeluaran yang telah di keluarkan setiap harinya (kamu bisa
nentuin kapan waktumu untuk mencatatnya). Hal ini bisa membantu kamu melihat gambaran pola kehidupan kamu, apakah sesuai atau justru sebaliknya.
4. Tentukan
tanggal berapa buku(catatan) tersebut akan di tutup. Kamu bisa memakai tanggal di akhir bulan seperti tangal 30 dan 31
5. Jumlahkan semua pengeluaran yang kamu sudah catat
6. Setelah
itu , coba hitung persentase pengeluaran kamu per macam atau per katergori dengan rumus berikut (satu kategori/total pengeluaran)x100%
7. Lalu coba kamu analisa pengeluaran tersebut.
Bangun Keuangan Sehat Kamu
Mengevaluasi keuangan
dengan cara di atas,sangat memberikan dampak baik bagi keadaan finansial kamu.
Entah kamu masih single atau udah menikah, yang jelas evaluasi ini akan
membantu kamu untuk mengkontol keuangan, dan cara berfikir kamu dalam menggunakan uang.
Mengevaluasi keuangan
secara berkala memang sangat dibutuhkan untuk mendeteksi apakah keuangan kamu ada
masalah atau nggak. Nah jika kamu merasa ada masalah, kamu akan sangat gampang
mengetahuinya. Selain itu, evaluasi ini juga berguna untuk mengakomodasi setiap
perubahan agar kamu tetap berada di jalur tujuan keuangan yang telah
direncanakan. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan juga akan terus berubah,
baik berkurang ataupun semakin banyak namun dengan evaluasi ini kamu akan mampu
memonitor keuangan kamu supaya tetap mencapai rencana keuangan yang kamu harapkan.
Selain cara diatas, kamu juga bisa mengatur
keuangan kamu dengan cara seperti menetapkan tujuan keuangan dengan jelas,
mengutamakan hutang atau cicilan yang mendesak yang harus dibayar, membuat
prioritas pengeluaran untuk kebutuhan-kebutuhan yang memang sangat kamu
butuhin, memendam keperluan yang dirasa kuran perlu, menghindari utang baru,
mengurangi kunjungan ke online shop agar nggak tergiur untuk terus terusan
belanja, melakukan investasi, atau juga bisa mencari penghasilan tambahan dengan bisnis atau kerja freelance.
Jadi apakah kamu
sudah siap membuat evaluasi keuangan kamu? Anggap saja kamu sedang membuat evaluasi/laporan keuangan untuk sebuah kantor atau perusahaan.
Roma 12:2 :”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Nah, jika kamu nggak
bisa mengevaluasi keuangan dan mengkontrol selera kamu, bukankah itu akan
membuatmu stress? Apakah Allah menghendaki sikap demikian?