Pasangan suami
istri Matt Grodsky dan Laura Scheel mengisahkan proses perjalanan panjang asmara
mereka hingga menjadi sejoli yang memutuskan untuk menikah. Dalam penuturannya,
Matt mengatakan bahwa kisahnya bersama Laura dimulai ketika keduanya masuk kelas pra-sekolah di usia 3 tahun.
Saat itu, Matt
meyakini kalau dirinya kelak akan menikahi Laura. Dan ternyata setelah 20 tahun
berlalu, keyakinan itu pun bak mimpi yang tak seorangpun mampu mempercayainya. Pada
bulan Desember 2015 lalu, Matt melamar teman masa kecilnya itu tepat di sekolah
pra-sekolah mereka 20 tahun yang lalu, tempat yang mengukir kenangan pertemuannya dengan Laura.
Kisah romantis
merekapun mendapat perhatian lebih luas ketika Matt dalam sebuah akun Instagram bernama ‘The Way We Met’ memposting foto-foto kenangan masa kecilnya bersama Laura.
“Sebagai anak-anak,
Laura mengajariku cara mengayuh ayunan, menggambar pebukitan dan cara yang
benar memakan keju string. Aku terpikat pada Laura sejak kecil, dan sampai hari ini,” tulis Matt dalam salah satu foto kenangan itu.
Dia juga menceritakan
kenangannya ketika bermain petak umpet bersama Laura dan keduanya tetap terjaga sepanjang tidur siang.
Sayangnya,
masa-masa kecil yang mereka habiskan bersama itu nggak berlangsung selamanya bahkan
sampai sebelum mereka menikah. Keduanya kehilangan kontak saat mereka melanjutkan
sekolah dasar. Selama tujuh tahun berikutnya mereka hanya bisa saling mengenali wajah lewat kartu Natal keluarga yang mereka kirimkan.
Perpisahan yang
sudah cukup lama itu kembali terjalin setelah seorang teman SMA memperkenalkan mereka.
Dan mereka pun kembali mulai dekat. Lalu, di bulan Mei 2015, Matt menyampaikan kepada
Laura bahwa dirinya tetap mengingat janji masa kecilnya untuk suatu saat nanti akan menikahi Laura.
Janji itu
akhirnya ditepatinya ketika Matt membawa Laura jalan-jalan ke sekolah masa
kecilnya itu. Di sanalah dia meminang istrinya itu dengan berlutut dan meminta menikahinya.
“Aku
seperti, ‘Oh astaga, benarkah ini terjadi?’ Aku melihat cincin itu dan seperti..Indah
sekali. Aku sangat senang…” kenang Laura ketika Matt akhirnya melamarnya di sekolah masa kecil mereka itu.
Matt tahu betul
bahwa salah satu pesona yang membuat Laura tertarik kepadanya adalah keahliannya menghancurkan sebuah piñata setiap perayaan Cinco De Mayo di sekolahnya dulu.
“Aku ingat pernah
mencoba membuatnya terkesan saat merayakan Cinco De Mayo di pra-sekolah tempat kami
mencoba memecahkan piñata. Untung aku adalah anak yang berhasil melakukannya dan aku menduga hal itu mendapat perhatiannya,” terang Matt.
Sebagaimana
dikisahkan Matt dalam sebuah foto kenangannya mengisahkan perjalanan asmara mereka, katanya:
“Laura dan aku bertemu di pra-sekolah. Salah satu kenangan
pertamaku adalah saat berusia 3 tahun dan berdiri di depan kelas pra-sekolah, mengatakan
kalau aku akan menikahinya suatu hati nanti. Sebagai anak-anak, Laura mengajariku
cara menunggang kuda. Ayunan, menggambar pebukitan, dan ‘cara yang benar’
memakan keju string. Kami punya kenangan indah ketika bermain petak umpet, saling
kejar-kejaran di taman bermain dan tidur siang bersama.Aku terpikat pada Laura sejak
kecil, dan masih (merasakannya) sampai hari ini. Tapi kami harus kehilangan kontak
saat masuk sekolah dasar dan tujuh tahun kemudian, kartu Natal tahunan keluarga
kami adalah satu-satunya acara kami saling mengenali wajah masing-masing. Tapi ketika
masuk SMA kebetulan melalui seorang teman kami kembali bertemu. Dalam dua
minggu, kami memutuskan untuk berpacaran. Kami terus berkencan selama duduk di
bangku SMA, walaupun kami berbeda sekolah. Kami bahkan sempat terjebak dalam hubungan
jarak jauh (LDR, red) ketika kami masuk ke perguruan tinggi di negara yang berbeda.
Kami tetap berpacaran sampai tanggal 23 Mei 2015, aku memutuskan untuk tetap
setia pada janji pra-sekolahku dan menjadikan Laura istriku. Aku melamarnya di tempat pertama kamo bertemu….di kelas pra-sekolah kami.”
Paman Matt,
yang mengurus semua urusan pernikahan itu pun memberikan yang terbaik bagi pasangan
ini. “Bagi sebagian besar anak-anak di pra-sekolah, hubungan mereka hanya soal mendapatkan
cemilan dan teman bermain, tapi bagi mereka (Matt dan Laura) masa kecil mereka adalah menemukan belahan jiwa mereka,” ucapnya.
Dipertemukan
dengan teman hidup kita memang terjadi dengan berbagai cara, salah satunya adalah
seperti yang dialami Matt dan Laura. Mungkin ada juga diantara kalian yang mengalami
hal serupa? Bisa loh berbagi cerita bersama kami di kolom komentar di bawah
artikel.
Semoga kisah
pasangan ini menginspirasi kita semua ya!