Adakalanya kita merasa hidup kita menjadi bising dan jenuh dengan
berbagai hal yang menjadi keseharian kita. Bekerja, dikejar deadline
tugas, pencapaian target, keluarga, pelayanan, atau keseharian kita
lainnya. Terkadang, kita merasa menjadi seperti robot yang mengerjakan
ini itu dengan beban pekerjaan yang cukup besar dan lupa dengan kata
istirahat. Bahkan lupa pada esensi yang sedang dikerjakan karena
banyaknya kegiatan yang harus sesegara mungkin diselesaikan. Jika kita
sudah berada pada kondisi yang demikian, ada baiknya kita berhenti
sejenak dan menyediakan waktu untuk duduk diam, mengevaluasi diri, dan
mendengar lebih peka lagi suara Tuhan dan kehendak Tuhan di dalam hidup
kita.
Bagi sebagian orang yang asing dengan hal ini, kegiatan
memberhentikan diri dari segala rutinitas dan mengambil waktu sejenak
untuk bisa merenungkan serta mengevaluasi diri akan kehendak Tuhan,
biasa diberi istilah pause and pondering. Kegiatan pause harus diikuti
oleh pondering. Jika Anda hanya melakukan pause tanpa pondering, maka
Anda hanya akan mengevaluasi diri dan bertindak serta mengambil sebuah
keputusan tanpa penyertaan Tuhan karena Anda berusaha menutup telinga
akan suara Tuhan di hidup Anda. Sama halnya dengan melakukan pondering
tanpa pause, Anda akan berjalan sesuai dengan rencana Tuhan tanpa
mengevaluasi diri. Evaluasi diri penting untuk dilakukan agar kita
mengetahui posisi diri, apakah rencana Tuhan di hidup kita telah
terlaksana sesuai dengan kehendak Tuhan? atau justru kita berjalan di
tempat yang sama tanpa kita sadari?
Kegiatan ini pula
yang rutin dilakukan oleh para pemimpin CBN Indonesia dalam menjalankan
kehendak Tuhan atas Indonesia melalui visi dan misi CBN Indonesia.
Mengadaptasi konsep pause and pondering, para pemimpin CBN Indonesia
menyediakan waktu khusus untuk merenungkan dan memfokuskan diri dalam
mendengar kehendak Tuhan di dalam diri mereka masing-masing. Kegiatan
rutin yang dinamakan prayer journey ini, rutin dilakukan setiap
tahunnya. Kali ini tepatnya pada tanggal 18-19 Mei 2017, prayer journey
dilakukan di Bandung, selama 2 hari dan 1 malam. Para leader berpuasa,
berdoa, serta mengambil waktu tenang untuk fokus mendengarkan suara
Tuhan.
“Ada satu sesi yang
sangat berkesan pada diri saya ketika melakukan prayer journey. Di sesi
tersebut saya merasa seperti mendapat teguran keras mengenai fokus yang
Tuhan berikan. Di saat tuaian sudah banyak dan harus segera dituai, apa
yang akan saya lakukan sebagai anak Tuhan, yang berada pada ladang-Nya?
Saya sempat merasa malu karena pada saat tuaian banyak, saya lebih
memikirkan hal lain untuk kepentingan pribadi dan bukan kepentingan
Tuhan. Inilah yang merupakan teguran keras bagi saya” Armyati M, peserta
prayer journey 2017. Melalui prayer journey kali ini, terdapat 3 hal
yang kemudian diingatkan lagi untuk pelayanan CBN, yaitu agar para
leader tetap fokus pada panggilan mereka, setia dalam proses yang
dijalani, serta tetap melihat janji Tuhan bagi bangsa Indonesia.
Dedikasi
yang tinggi bagi bangsa Indonesia agar bangsa ini mengalami pemulihan
dan terobosan di dalam Tuhan selalu menjadi hal yang utama bagi kami.
Melalui kegiatan ini juga, para leader CBN Indonesia kembali menularkan
semangat melayani, setia pada panggilan-Nya, dan fokus akan panggilan
Tuhan kepada para karyawannya, agar terdapat sebuah kesatuan yang utuh
dalam mengerjakan panggilan Tuhan melalui CBN Indonesia. Pelayanan ini
tidak mungkin hadir untuk mereka yang membutuhkan jika bukan karena
kesatuan para pekerjanya, termasuk kesatuan dengan para Mitra CBNnya.
Maukah Anda mendukung palayanan kami sebagai Mitra CBN? Mari
mendaftarkan diri sebagai Mitra CBN melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan
ketik JC # Nama Lengkap # Email atau isi formulir di bawah artikel ini
dan dukunglah setiap pelayanan kami.