Kalau beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila karena dilatarbelakangi maraknya bermunculan kelompok-kelompok yang bertentangan dengan ideologi bangsa itu. Maka belakangan ini Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan berencana membentuk duta kerukunan umat beragama.
Kepala Kemenag
Balikpapan, H Hakimin mengatakan duta kerukunan ini dibentuk untuk mencegah paham
radikal yang bermunculan sekaligus untuk mempererat kerukunan antarumat
beragama. Bukan sembarang duta kerukunan, karena mereka yang terpilih harus memenuhi
kriteria yang diperlukan, salah satunya memahami keragaman dalam perbedaan keyakinan maupun pandangan ideologi yang ada di masyarakat.
“Dengan
duta kerukunan ini bisa membentengi diri dari paham dan gerakan yang berbahaya bagi keutuhan berbangsa dan bernegara,” kata Hakimin, seperti dikutip Prokal.co, Rabu (12/7).
Para duta kerukunan
yang terpilih nantinya akan terlebih dahulu dibekali dengan pemahaman multikultural
dan wawasan kebangsaan, pendampingan, pengkaderan dan pengembangan kepemudaan.
Dengan bekal ini mereka diharapkan bisa menjembatani hubungan dan pemahaman bertoleransi
yang baik bagi generasi muda, baik melalui lembaga pendidikan maupun organisasi-organisasi kepemudaan.
Adapun seleksi
duta kerukunan bisa diikuti oleh semua remaja dari berbagai agama. Di tahap
seleksi ini, calon duta kerukunan akan menjalani ujian seputar kemampuan keterampilan
dan wawsan. Hal ini penting karena nantinya, mereka juga akan dilibatkan secara
aktif dalam hal penanganan radikalisme dan terorisme.
Sementara untuk
jadwal resmi pelaksanaannya masih belum bisa dikonfirmasikan, namun Kemenag Balikpapan
meyakinkan jika pemilihan ini akan dilakukan tahun ini juga. Karena itu penting
sekali bagi lembaga-lembaga pendidikan menginformasikan hal ini kepada seluruh
anak didik. Supaya mereka yang berpotensi bisa mengikuti seleksi ini.