Perlu ada pengakuan bahwa kita sedang berada dalam peperangan. Ini tidak main-main hingga kita menyepelekannya. Ketika kita menyadari tujuan dari musuh kita, real battle sedang kita hadapi. Musuh tidak membawa kita dekat kepada Tuhan, tetapi agar kita jauh. Muncul rasa cemas, takut dan putus asa, sampai kepada pikiran-pikiran yang jahat dan cara yang kotor.
Ada banyak catatan menarik perjalanan keturunan Yakub turun termurun. Satu catatan dimasa Nabi Musa yang tidak terlupakan, bagaimana bangsa Israel peroleh kemenangan. Keturunan Yakub itu peloleh kebebasan dari hidup yang tertekan. Bangsa Israel dari waktu ke waktu semakin ditindas dan dipaksa untuk bekerja. Waktu ke waktu terus bertambah tuntutan raja Mesir terhadap bangsa Israel. UmatNya itu mengerang dan Allah mendengarnya, lalu Allah mengingat perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.(Keluaran 2:24). Tuhan menuntun mereka keluar dari tanah Mesir. Allah yang telah berperang dan memberikan mereka kemerdekaan (Keluaran 14:14).
Dimasa Yehuda dipimpinan raja-raja, terjadi lagi tepatnya pada masa pimpinan Raja Yosafat. Yehuda dan Yerusalem akan diserang suatu laskar yang jumlahnya tidak sedikit. Laskar yang terdiri dari bani Amon dan Moab ditambah orang-orang dari pegunungan Seir. Ketakutan Yosafat, membawa ia untuk mencari Tuhannya. Memohon pertolongan Tuhan. Tuhan menyertai mereka. Dalam peperangan ini, Yehuda dan Yerusalem tidak ikut bertempur melainkan Allah yang memberikan kemenangan kepada mereka (2 Tawarikh 20:15,17).
Itu belum semuanya, hingga kita sampai pada satu bukti dari Allah yang setia. Allah Yakub. Bukti kekal dari Allah kita dalam Yesus Kristus.
I find my victory in Jesus Christ
Di masa Yesus Kristus, peperangan kita tidaklah sebagaimana kita ketahui dan kenal di dunia fana ini. Mereka mengangkat senjata api. Mereka berangkat dengan menghunus pedang. Hingga sah-sah saja bagi mereka ketika mereka tidak diakui dan tidak diterima, intrik-intrik perang digunakan dan dibenarkan sampai menghilangkan nyawa atau membunuh orang lain.
Yesus kristus bukannya tidak diliputi ketakutan. Hingga Ia disalibkan dalam keadaan sekarat tetap mengampuni dan taat. Kehendak Allah yang selayaknya terjadi. Biarlah kehendak Allah digenapi dalam hidup kita karena Iman dalam Yesus Kristus.
Di dalam Yesus Kristus setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat diperoleh dari hukum Musa (Kisah Para Rasul 13:39). Ia yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri (Titus 2:14).
Tuhan kita telah membuktikan, Dia menyertai kita. Lord is fighting for us. Tuhanlah yang berjalan menyertai kita untuk berperang melawan musuh kita. Tidak dengan menghunus pedang. Yesus Kristus memenangkan peperangan untuk kita. Mengalahkan musuh. Kuasa dosa dipatahkan. Kematian ditaklukkan.
Yesus menyelesaikan battle. Kemenangan sejati milik Yesus Kristus. Benarlah apa yang dikatakan dalam Kitab suci, maut telah ditelan kemenangan.
Sekarang kita memiliki bukti kekal, Yesus Kristus, juru selamat kita, berperang melawan kejahatan. Melawan dosa. Melawan maut. Dengan maksud memberikan kemenangan kepada kita. Kita hidup. Kita merdeka.
Mengisi kemerdekaan
Setelah kita merdeka, what next ? Didalam Yesus Kristus, kita tidak membiarkan diri kita untuk membentangkan lembaran-lembaran yang dipenuhi kesalahan-kesalahan kita yang begitu besar, sangat buruk dan hitamnya dosa kita dimasa lalu. Tidak mengungkit-ungkit itu lagi, tetapi melemparkan jauh-jauh lembaran-lembaran itu. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (I Yohanes 1:9). Ada pengampunan karena didalam Yesus Kristus kita memiliki penebusan.
Galatia 5:13, "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."
Marilah kita hidup layaknya sebagai orang merdeka, tetapi tidak menyalahgunakan kemerdekaan itu. Tidak mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk menyembunyikan atau menutupi kejahatan dan dosa kita.
I Korintus 8:9, "Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu itu jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah."
Kita tidak kebetulan menjadi pengikut Kristus. Tidak kebetulan Yesus Kristus memenangkan petarungan. Karenanya, pengikut Kristus tidak selayaknya menyerah. Tuhan berperang bagi kita dan memberi kita kemerdekaan.
Haruskah hidup kita menjadi batu sandungan bagi saudara- saudara kita seiman ? Kenapa iman saudara kita tergoncang? Kenapa saudara kita putus asa? Atau haruskah, ada saudara kita yang bunuh diri karena kita sendiri.
II Timotius 4:7, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. "
Segala puji, hormat dan syukur bagi Allah dalam Yesus Kristus yang kudus.
Amen.
Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.