Sebelum dipanggil memberitakan injil ke bangsa-bangsa, Rasul Paulus adalah seorang Yahudi yang sering menganiaya umat Tuhan. Namun Tuhan memutarbalik jalan hidup Paulus lewat suatu kejadian misterius di tengah perjalanannya menuju kota Damsyik. Dia melihat sebuah cahaya yang memancar dari langit dan seketika itu rebahlah dia ke tanah dan suatu suara berkata, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Seketika itu, Paulus pun menjadi buta (Kisah Para Rasul 9: 1-8).
Hampir semua kita tahu soal kisah perjumpaan Paulus dengan Yesus ini. Karena peristiwa itulah yang menjadi titik balik perjalanan iman seorang pria Yahudi berpendidikan tersebut. Peristiwa itulah yang membawa Paulus menjadi salah satu rasul Tuhan yang dipanggil untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa. Pengajaran dan pesan-pesannya yang dituliskan dalam beberapa bagian nats Alkitab bahkan menjadi pengajaran yang banyak diikuti oleh gereja-gereja.
Tapi apakah kita cuma mengenal Paulus hanya seorang penginjil saja? Ada beberapa fakta yang ternyata tidak kita ketahui soal Rasul Paulus diantaranya.
1. Setelah mengalami perjumpaan dengan Tuhan, Paulus ternyata tak langsung terjun melakukan pelayanan (Galatia 1: 13-18)
Dalam benak kita bisa dibayangkan bahwa setelah peristiwa perjumpaannya dengan Yesus, dia lalu menghabiskan waktu berpuasa selama tiga hari di Daamaskus, mendapatkan kembali penglihatannya lalu langsung pergi memberitakan injil kepada orang-orang bukan Yahudi dan tidak pernah kembali lagi. Tapi sebagaimana dicatat dalam Alkitab, Paulus ternyata segera pergi terlebih dahulu ke tanah Arab dan dari situ dia kembali lagi ke Damsyik. Para ahli meyakini bahwa Paulus melakukan perjalanan spiritual dan perenungan panjang soal pemahamannya tentang kitab suci perjanjian lama dan realita tentang kebenaran yang dia temukan di dalam Kristus di Arab selama tiga tahun. Dia memfokuskan diri belajar dan tumbuh untuk mempersiapkan diri memulai pelayanan panjangnya di sana.
Baca Juga: Apa Anda Mau Alami Perubahan? Ikutilah Langkah Seperti yang Dilakukan Paulus Ini
2. Paulus pernah diselamatkan oleh keponakannya sendiri (Kisah Para Rasul 23: 12-35)
Setelah Paulus ditangkap oleh seorang komandan Romawi di Yerusalem, 40 orang Yahudi bersumpah tidak makan dan minum sama sekali sebelum mereka membunuh dia. Para pemimpin Yahudi pun membantu mereka untuk membuat petisi kepada komandan Romawi itu supaya membawa Paulus ke Sanhendrin untuk diinterogasi. Banyak rencana yang bahkan dilakukan oleh pembencinya untuk membunuhnya selama dalam perjalanan. Tapi seorang pemuda, yang merupakan anak laki-laki dari kakak laki-lakinya mendengar soal rencana itu dan melaporkannya kepada Paulus di barak-barak Romawi. Saat itulah dia melaporkan apa yang dia dengar kepada komandan Romawi. Hingga akhirnya, dia dipindahkan ke Kaisarea pada tengah malam lengkap dengan pengawalan dari 500 penjaga.
3. Nama Saulus tidak langsung berubah menjadi Paulus (Kisah Para Rasul 13: 6-9)
Selama perjalanan penginjilan Paulus yang pertama, kitab Lukas menulis satu ayat, “Saulus, yang juga disebut Paulus…” (Kis 13: 9). Dari sini Lukas hanya menunjuk pada rasul sebagai ‘Paulus’. Pergeseran ini tidak mencerminkan perubahan nama, seperti yang sering disebutkan, namun nama Paulus digunakan secara sadar. Karena Paulus adalah warga negara Romawi, dia mendapat tiga nama saat lahir. Nama ketiganya adalah Paulus, yang dalam bahasa Latin disebut Paullus. Nama Latin inilah yang sangat cocok digunakan dilingkungan yang didominasi warga Romawi itu. ‘Saulus orang Farisi’ itu memilih untuk dikenal sebagai ‘Paulus warga Roma’.
Baca Juga: Paulus, Sang Penegur Dosa yang Berani
4. Paulus menghadapi ancaman yang sangat ekstrim dalam pelayanannya (2 Korintus 1: 8-11)
Saat pelayanannya di Asia, Rasul Paulus benar-benar menghadapi tekanan yang begitu ekstrim. Mereka bahkan merasa begitu putus asa. Dalam beberapa tulisannya, dia menggambarkan kondisinya dan rekan-rekan sepelayannya di dalam kondisi hampir mati. Itu artinya, dia benar-benar dia pernah mengalami kondisi dimana semua jalan terasa tertutup. Tapi, Tuhan sama sekali tidak membiarkan mereka begitu saja karena melalui doa-doa orang percaya mereka diselamatkan (2 Korintus 1: 11).
5. Paulus pernah mengalami pengalaman spiritual berkunjung ke surga (2 Korintus 12: 1-10)
Tuhan memberi Paulus gambaran sekilas tentang surga selama tahun-tahun awalnya sebagai orang percaya, bisa jadi pengalaman ini terjadi saat masa perenungannya di Arab (Galatia 1: 17). Belum diketahui pasti apakah dia terangkat secara fisik atau berada di sana secara roh. Tapi dia melihat dan mendengar apa yang dia sebut ‘hal-hal yang tak terucapkan’. Latar belakang Paulus yang dikenal sebagai pribadi yang sombong dan angkuh diyakini menjadi alasan Tuhan membawanya menyaksikan kemegahan Allah di surga. Kemungkinan pengalaman itulah yang membuatnya berubah total menjadi pribadi yang rendah hati.
6. Paulus pernah merasa kesepian dan ditinggalkan oleh semua orang, kecuali Tuhan (2 Timotius 4: 9-18)
Sepanjang pelayanannya, Paulus mengalami pencobaan dan penganiayaan demi Kristus. Dia dilempari batu, dipukuli, dipenjara, terdampar dan dikhianati. Dia sering tak makan, tidur dan tak punya tempat berteduh. Selama dipenjara di Romawi, dia juga merasa sendiri tanpa ada orang lain yang mendukung dan membelanya. Demas bahkan meninggalkannya karena lebih memilih mencintai dunia. Namun melalui semua pencobaan yang dialaminya itu, Tuhan tetap setia bersamanya. Paulus dihibur dan dikuatkan oleh kehadiran Allah yang berkuasa.
Baca Juga: #FaktaAlkitab - Paulus, Rasul Bagi Orang Kafir (Part 2)
Apakah kamu sebelumnya sudah tahu soal fakta itu? Semoga informasi baru ini bisa menjadi referensi bagi orang-orang percaya baik untuk memperluas pemahaman soal tokoh-tokoh Alkitab maupun menjadi bahan untuk terus menggali kebenaran terselubung yang tak sepenuhnya kita pahami dalam Alkitab.
Sumber : Godvine.com