Sejak
ditahan pada Selasa, 9 Mei 2017 lalu, Ahok menjadi sorotan berbagai media
nasional maupun Internasional. Seperti halnya media luar Reuters menuliskan soal kondisi Ahok selama tiga hari menjalani hukuman.
Dikutip
dari hasil wawancara media tersebut dengan sang adik, Fifi Lety Indra Purnama, diketahui
bahwa kondisi Ahok selama menjalani hukuman terbilang baik. Dia menyampaikan
bahwa tak ada keistimewaan yang diberikan kepada sang kakak di sel penjara.
Telepon bahkan televisi tidak tersedia di sana. Satu-satunya benda yang selalu
dia bawa bersamanya adalah Alkitab. “Dia suka sekali membaca Alkitab. Dia
membawanya dan dia bisa berdoa kapan saja dia mau,” ucap Fifi, seperti dilansir Reuters.com.
Ahok yang dipindahkan
ke sel tahanan Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, diberi ruangan
sendiri berukuran 2x3 meter tanpa fasilitas apapun, sama seperti ruang tahanan
biasa. Dirinya juga diberi jadwal besut terbatas yang hanya bisa dilakukan dua
kali seminggu saja. Namun dirinya dipersilahkan untuk membawa pakaian dan
perlengkapan mandi sendiri. “Saya bisa mengatakan bahwa dia diperlakukan dengan
sangat baik dan manusiawi. Kami sangat berterima kasih untuk itu,” lanjut Fifi.
Penjara
menjadi rumah baru bagi Ahok, setelah memimpin DKI Jakarta selama tiga tahun
dengan baik. Dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara oleh Ketua Hakim Pengadilan
Jakarta yang notabene jauh lebih berat dibanding dengan vonis yang dijatuhi oleh Jaksa Agung Jakarta.
Meski
begitu, hukuman yang dijatuhkan kepadanya dianggap tidak pantas. Tim kuasa
hukum Ahok bahkan sedang mempersiapkan banding atas hukuman yang dijatuhkan terhadapnya.
Atas
hukuman yang dinilai tidak adil ini, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia
Joseph Donovan meminta pemerintah dan pemimpin agama di seluruh Indonesia
berdiri bersama menentang intoleransi. “Kami (AS) tidak percaya kalau
mengekspresikan pendapat tentang agama tertentu illegal. Kami percaya bahwa
undang-undang penistaan agama di belahan dunia manapun membahayakan kebebasan beragama, berekspresi, berkumpul dan kebebasan pers,” ucap Joseph.
Atas
ketimpangan hukum ini, banyak pendukung Ahok bahkan mempertanyakan keberadaan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah-tengah polemik yang menghantam rekannya
itu. Namun di tengah pertanyaan besar tersebut, Fifi justru menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Presiden Jokowi, yang merupakan rekan dekat Ahok ketika keduanya menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Kami
memahami betapa sulitnya situasi ini bagi Pak Jokowi tapi dia adalah sosok yang
bijaksana. Dia dan kakak saya masih tetap menjalin ikatan pertemanan yang baik
sampai saat ini,” lanjutnya.
Sampai saat ini, dukungan terhadap penangguhan hukuman dan pembebasan Ahok terus bertambah. Ribuan pendukung Ahok di berbagai belahan provinsi di tanah air terus menggelar aksi, diantaranya mengumandangkan lagu-lagu kebangsaan di Balai Kota dan menggelar seribu lilin buat Ahok. Mari berdoa supaya supremasi hukum di bangsa ini dan juga intoleransi yang mulai marak belakangan ini tidak berujung pada kekacauan yang lebih massive.
Mari doakan supaya supremasi hukum di tanah air lebih baik lagi dan polemik intoleransi yang marak belakangan ini bisa semakin surut. Doakan juga supaya Ahok diberikan kekuatan dan ketegaran dalam menjalani ujian saat ini.