Le Van Vu adalah orang yang
merencanakan suksesnya dan ia sukses dengan rencananya. Dia lahir dari salah
satu keluarga yang terkaya di Asia Tenggara. Keluarganya punya sepetriga dari
Vietnam Utara. Setelah ayahnya dibunuh, Le lari ke Vietnam Selatan dan ia
menjadi seorang pengacara yang sukses. Ketika ia kembali berkunjung ke Vietnam
Utara, ia ditangkap dan dipenjarakan. Keluar dari penjara, ia lalu memulai pabrik perikanan dan menjadi pabrik yang terbesar di Vietnam Selatan.
Le Van Vu kemudian memutuskan untuk
pindah ke Amerika. Di tengah perjalanan, ia menjadi depresi sebab ia kehilangan
semua miliknya dan ingin terjun dari perahunya. Istrinya mengetahui hal itu dan
berkata, “Kalau kamu mati, bagaimana dengan aku? Kita berdua telah melalui banyak hal. Kita pasti dapat mengerjakannya bersama,” ucap Le.
Pada tahun 1972, ia dan istrinya sampai
di Houston. Ia tidak punya apa-apa dan tidak dapat berbahasa Inggris. Mereka
bekerja dan tinggal di sebuah ruangan di belakang toko roti saudaranya. Le menerima
175 dolar per minggu dan istrinya 125 dolar. Penghasilan mereka berdua adalah
15.600 dolar setahun. Saudaranya lalu menawarkan toko roti tersebut dengan uang
muka 30.000 dolar dan sisanya 90.000 dolar, dapat diutang. Selama 2 tahun mereka hanya makan roti, hidup dengan 600 dolar per tahun, dan menyimpan 30.000 dolar.
Setelah berhasil membeli toko roti
tersebut, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di ruangan belakang itu selama
1 tahun lagi untuk membereskan utangnya. Dalam 1 tahun, mereka dapat membayar lunas
90.000 dolar dan memiliki toko roti yang sukses. Setelah itu, barulah mereka
pindah ke apartemen.
Sampai hari ini, mereka tetap menyimpan uang dengan teratur, hidup dengan sederhana, dan membayar lunas setiap pembeliannya. Hari ini apakah Le Van Vu menjadi seorang miliuner? Ya, dia malah lebih dari miliuner!
Bahan Renungan:
Dalam Yakobus 4: 13-15 dijelaskan tentang orang-orang yang suka menunda dan mengulur waktu dalam hidupnya sesunggguhnya berjalan tanpa pengetahuan. Sedangkan orang-orang yang menata hidup dengan perencanaan yang baik lalu meletakkannya di dalam kehendak Tuhan, akan memperoleh buah keberhasilan. "...sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.." (Yakobus 4: 14)
Kisah Le Van Vu menjadi contoh yang baik yang mengajari kita soal bagaimana seharusnya kita berjalan dalam rencana dan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Kesederhanaan dan ketekunan Le membuatnya menjadi pribadi yang berhasil.
Sumber : 365 Hari Perjalanan Bersama Tuhan