Dalam pernyataan terbuka, Greg Thompson memutuskan berhenti dari jabatan sebagai Uskup Gereja Anglikan Newcastle, Australia.
Dia mengaku sudah dikucilkan oleh beberapa jemaat saat ia memberikan kesaksian kepada Komisi Kerajaan tentang bagaimana hierarki Gereja melindungi para pelaku pelecehan seksual selama beberapa dekade.
"Ketika saya memulai perjalanan untuk melawan tindakan pelecehan anak di keuskupan, saya tidak berharap akan berada di posisi ini, dan tidak mengharapkan untuk mengungkap praktik kejahatan sistemik terhadap anak tersebut," ujarnya seperti dilansir christiantoday.com, Kamis (16/3).
Lebih lanjut, Greg Thompson mengungkapkan bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri bukanlah keputusan yang mudah.
“Namun, saya harus menempatkan kesejahteraan keluarga dan kesehatan saya di atas pekerjaan saya," tutur Greg Thompson.
Sementara itu, wakil uskup Anglikan Newcastle, Peter Stuart, yang telah menjalankan keuskupan sejak Thompson memutuskan cuti pada November silam mengatakan bahwa Uskup Greg Thompson adalah orang yang tidak merasa takut untuk berhadapan dengan kekuasaan.
“Dalam waktu singkat sebagai uskup kami, ia telah menjadi katalis bagi perubahan budaya dalam perihal perlindungan anak dan mendukung korban pelecehan," kata Stuart. "Ia memanggil kita untuk menghadapi masa lalu dan dengan demikian membentuk masa depan yang sehat. Ini akan menjadi warisan abadi,” pungkas Stuart.