Berduka untuk Tujuan Baik
Sumber: Bible Church

Kata Alkitab / 20 February 2017

Kalangan Sendiri

Berduka untuk Tujuan Baik

Lori Official Writer
4131

Penulis kenamaan C.S Lewis pernah mengatakan kalau, “Menyesal itu adalah hal yang tidak mengenakkan. Ini adalah sesuatu yang jauh lebih sulit dari sekadar makan pie dengan rendah hati. Itu artinya belajar meninggalkan semua keangkuhan diri dan kehendak pribadi yang sudah melatih kita selama ribuan tahun.”

Di Alkitab kita bisa menemukan orang-orang yang meminta maaf, tapi mereka tetap tidak bertobat. Misalnya, kekerasan hati Firaun untuk mengakui dosanya. Dalam Keluaran 9: 27 kita juga bisa membaca bahwa “Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah.”

Tapi setelah itu Firaun kembali mengulangi kesalahannya dengan sengaja. Hal ini sama dengan ketidaktulusan Raja Saul mengakui dosanya kepada Nabi Samuel. Dalam 1 Samuel 15: 24 dituliskan, “Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.” Tapi pengakuan itu tidak menghentikannya dari tindakan yang salah.

Dalam Matius 19: 16-22 dikisahkan tentang seorang pemuda kaya raya yang datang kepada Yesus dan bertanya bagaimana dia bisa memperoleh hidup yang kekal. Ketika Yesus menjawab hal itu, pemuda itu malah merasa sedih dan pergi tanpa ada rasa penyesalan. Dia tak mau bertobat!

Orang-orang di atas adalah pribadi yang seperti kata Rasul Paulus adalah mereka yang mengalami ‘dukacita duniawi yang tidak berakhir dengan pertobatan, dan akibatnya mereka tetap mengalami kematian secara rohani’ (2 Korintus 7: 10).

Penyesalan dan pertobatan adalah dua hal yang berbeda. Seseorang menyesal ketika dosanya berakibat buruk atas hidupnya. Mereka menyesal ketika mereka mulai menuai apa yang mereka tabur. Tapi penyesalan tidak semata-mata membuat mereka bertobat.

Kalau kamu juga benar-benar menyesal dengan cara yang benar, maka kamu tidak hanya akan menyesali semua yang kamu lakukan, tetapi hal itu akan mengubah perilakumu.

Hal ini harus jadi pelajaran penting supaya kita jangan hanya paham atau tahu soal kebenaran, tapi tidak melakukannya dalam kehidupan. Jangan hanya duduk pasif dan mendengar tanpa mau menerapkannya dalam kehidupan kita. 

Sumber : Harvest.org/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami