Pemimpin otoritas tertinggi Vatikan, Paus Fransiskus
menyindir halus kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump soal
pembatasan imigran yang akan masuk ke negara yang dipimpinnya itu. Paus melihat
semakin banyak orang yang hidup mewah dan tidak memikirkan mereka yang hidup susah, salah satunya adalah pengungsi.
“Kita hidup di kota-kota yang memiliki gedung pencakar
langit dan pusat perbelanjaan dan real estate berskala besar, tetapi tidak
memikirkan permukiman bagi kaum marjinal di pinggiran,” ujarnya dalam video doa
yang dirilis, Sabtu (4/2).Tayangan video itu sendiri secara khusus dilakukan
Paus untuk mengajak umat mendoakan kaum miskin dan imigran. Paus mengajak banyak orang untuk bergerak membantu dan merangkul kelompok imigran.
Bahkan dirinya sampai mengaitkan setiap orang yang
membisu terhadap kesusahan para pengungsi, sebagai mereka yang terlalu banyak melakukan
adegan "Mannequin Challenge", sebuah tren internet yang sudah menjadi
viral di mana orang melakukan gerakan seolah-olah menjadi patung di posisi
masing-masing, dengan diiringi musik. “Situasi ini menyebabkan banyak
masyarakat terpinggirkan dalam jumlah besar yang tidak memiliki pekerjaan, tanpa pilihan hidup, tanpa solusi, jangan tinggalkan mereka,” tambahnya.
Ucapan ini meskipun tidak spesifik ditujukan kepada Trump, namun waktunya berbarengan dengan isu yang sedang bergulir yakni larangan imigran dari sejumlah negara untuk masuk ke AS seperti yang dicanangkan Trump. Pernyataan ini juga sebagai respon memperingati bulan dedikasi untuk tunawisma yang terpaksa tinggal di jalanan sepanjang musim dingin di bulan Januari.