Tentu kita masih ingat peristiwa kecelakaan pesawat yang mengangkut tim sepakbola Chapecoense di Kolombia akhir tahun kemarin
bukan? Ya, dari 81 penumpang yang ada di dalam pesawat, dilaporkan hanya ada lima orang yang selamat.
Helio Neto adalah salah satu korban yang selamat. Dia
adalah salah satu anggota tim sepakbola Chapecoense. Selamatnya Neto dari
peristiwa nahas itu tidak dipungkiri sebagai mujizat Tuhan yang luar biasa. Pasalnya,
Neto memang dikenal seorang Kristen yang taat dan gemar membaca firman Tuhan. Dia bahkan akan membawa Alkitab kemanapun dia pergi.
“Ini (Alkitab) adalah hal pertama yang akan dia ingat saat akan bepergian,” ucap sang istri Simone.
Baca juga :
Berpatner Dengan Tuhan Untuk Meninggalkan Warisan
Deportasi Pengungsi Kristen, Pemerintah Jerman Berlaku Tidak Adil
Ini Alasan Bupati Bantul Pertahankan Camat Katolik yang Ditolak
Alkitab yang lengkap dengan catatan bacaannya itu bahkan ditemukan
di sekitar puing-puing pesawat dan sudah dikembalikan kepada Simone lewat seorang wartawan Brasil Roberto Cabrini.
Setelah memeriksa isi Alkitab, Cabrini mengaku melihat ayat
terakhir yang dibaca oleh Neto yaitu Mazmur 63 ayat 3-7, yang bunyinya: “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada
hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur
hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum
jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku
memuji-muji.Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau
sepanjang kawal malam, -sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam
naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.”
Simone pun bersyukur mengetahui hal itu. Dia bahkan melihat
catatan ayat tersebut yang masih tersemat di sana. “Saya sangat bersyukur memilikinya kembali,” ucap Simone.
Neto adalah salah satu dari tiga pemain sepak bola yang
selamat. Dari hasil pemeriksaan medis, dokter menyampaikan bahwa kondisi Neto sangat
lemah. Dia terserang infeksi paru-paru yang serius. Dia juga harus menjalani
operasi tengkorak, paru-paru, lutut dan pergelangan tangan. Sejak masuk ke
rumah sakit, Neto masih dalam kondisi koma dan baru sadarkan diri setelah dirawat selama sepekan.
Parahnya, Neto kehilangan memorinya saat peristiwa kecelakaan
itu terjadi. Dia berpikir di rawat di rumah sakit karena cedera yang dialaminya
saat bertanding. Dia bahkan bertanya kepada perawat bagaimana akhir dari pertandingan itu.
Setelah bersepakat, para tim medis memutuskan untuk tidak
memberitahukan kabar soal peristiwa nahas itu karena mereka ragu dengan emosi Neto
saat mengetahui hal itu. Lalu Neto kemudian mulai curiga karena luka-luka yang dia alami tentu saja bukan luka akibat cidera saat bertanding.
“Di jam-jam terakhir, dia melihat beberapa luka lecet di
tubuh, tangan dan kakinya dan mulai curiga, karena cedera seperti itu sangat
tidak umum terjadi karena bermain sepak bola,” ucap Carlos Mendonca, dokter yang merawat Neto di Rumah Sakit Rionegro, Medellin.
Hingga pada akhirnya, mereka mengira bahwa sudah waktunya
untuk menyampaikan kejadian yang sesungguhnya dialami Neto. Didampingi psikolog, mereka lalu menceritakan kejadian itu.
“Kami mulai berbicara soal kecelakaan itu dengan Neto. Soal
hal ini kami sudah sepakat dengan tim klinik rumah sakit, jadi tak ada masalah dalam
pemulihan klinis dan emosinya. Jadi, bersama dengan psikolog, kami berbicara dengan dia hari itu,” lanjutnya.
Di awal percakapan itu, Neto memang menunjukkan kondisi
emosional karena merasa sangat terkejut. Tapi untungnya, dia tampak kuat dan mampu menerimanya.
Dokter Mendonca mengatakan bahwa kabar mengejutkan itu
benar-benar mempengaruhi kondisi Neto, terutama karena dia mengaku bermimpi di
malam sebelum penerbangan kalau pesawat yang mereka tumpangi akan celaka. Dia pun sempat bilang kepada sang istri bahwa dirinya tak ingin terbang saat itu.
Tapi nyatanya, Neto bersama anggota tim lain harus
berangkat mengikuti pertandingan di Kolombia. Mimpi itu benar-benar terjadi dan
harus menyebabkan puluhan rekan setimnya meninggal dunia. Saat ini, Neto masih dalam proses pemulihan. Kabar baiknya, dia sudah mulai bisa berjalan kembali dan berharap bisa pulih total untuk kembali bisa bertanding dengan timnya.
Berkat iman Neto, Tuhan berbelas kasihan dan menyelamatkan
nyawanya. Ini tentu saja sebuah keajaiban yang luar biasa dan membuktikan bahwa
Tuhan itu bekerja atas orang-orang yang berseru meminta pertolongan kepada-Nya.