Mengembangkan Keintiman Rohani di Dalam Pernikahanmu
Sumber: God's Leading Us!

Marriage / 13 January 2017

Kalangan Sendiri

Mengembangkan Keintiman Rohani di Dalam Pernikahanmu

Budhi Marpaung Official Writer
3407
Suatu hari, seorang rekan kerja perempuan muda mendatangi Norman Wright dan ia membagikan hal yang tidak pernah ia duga akan terjadi di dalam pernikahannya dengan sang suami. Ia bercerita bagaimana setelah sang suami pulang dari sebuah acara konferensi para pria, suaminya tersebut menemuinya dan mengungkapkan bahwa selama ini sang suami berdoa bagi dirinya.

Tentu saja, perempuan muda ini mengaku bahwa dirinya terkejut dengan apa yang disampaikan sang suami. Namun, ia senang karena suaminya tersebut mengatakan hal tersebut kepadanya.

Seminggu kemudian, sang suami mengajaknya untuk berdoa dan membaca Alkitab bersama secara rutin.

"Saya tidak bisa menjelaskan mengapa atau apa yang terjadi, tetapi ada rasa yang luar biasa dari ikatan atau kedekatan sekarang ini yang kami tidak pernah alami sebelumnya. Kami berdoa, membaca Alkitab, saling berbagi. Kadang-kadang saya menelepon dan berdoa untuknya selama. Ia pun melakukan hal yang sama. Dan kehidupan seks kami adalah cerita yang berbeda (mengarah positif, red). Orang lain telah melihat perubahan hubungan kami. Dan ketika mereka bertanya, kami memberitahu mereka. saya kira kami akhirnya mengalami apa yang Alkitab katakan tentang berpaut," ujar perempuan tersebut kepada Norman Wright.

Ikatan rohani. Keintiman rohani. Kedekatan rohani. Diinginkan, namun dihindari. Tersedia, namun sulit dipahami bagi banyak orang.

Ketika pasangan bertanya, "Seberapa dekat kamu secara rohani sebagai pasangan?" Biasanya ada dua tanggapan. Banyak yang mengatakan, "Kami tidak dekat secara spiritual," atau "Kami tidak sedekat yang seperti kami dapat lakukan." Respon kedua adalah, "Saya pikir kami ingin menjadi sedekat itu." Banyak pasangan, ketika mereka akhirnya berbicara tentang hal itu, menemukan mereka ingin menjadi lebih dekat secara spiritual, tetapi mereka tidak nyaman berurusan dengan itu. Itu hal yang sulit, jadi tidak pernah dibahas.

Sementara ada beberapa pasangan yang mengatakan, "Kami hanya tidak punya waktu. Dengan jadwal yang ada, kami tidak memiliki cukup waktu untuk mengatakan 'halo' kepada satu sama lain, apalagi memiliki ibadah bersama-sama."

Untuk berhubungan bersama-sama secara rohani berarti menautkan secara kreatif jadwal dari dua orang. Ketika salah seorang individu tidak punya waktu untuk mengembangkan keintiman spiritual dalam pernikahan mereka, saya katakan, "Saya tidak setuju. Saya belum pernah bertemu orang yang tidak bisa berhasil dalam hal waktu. Mungkin perlu beberapa juggling kreatif, tetapi itu adalah pilihan. Kamu harus fleksibel, berkomitmen, dan memiliki harapan yang realistis untuk apa yang kamu inginkan terjadi di dalam hubungan(mu)."

Don Harvey dalam bukunya “The Spiritually Intimate Marriage” mengatakan keintiman rohani adalah: Kamu mampu berbagi hal rohani, menemukan adanya timbal balik, dan memiliki rasa persatuan dengan pasanganmu.

Ada perbedaan antara pasangan menikah yang hanya berdoa dan membaca Alkitab, tetapi tidak memiliki keintiman secara rohani dengan pasangan menikah yang melakukan semuanya dan memiliki keintiman secara rohani. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari tingkah laku.

Mereka yang memiliki keintiman rohani, mereka akan rindu untuk selalu dekat dengan Tuhan. Bukan itu saja, mereka taat kepada setiap petunjuk Tuhan untuk kehidupan mereka. Mereka menjadikan Tuhan sebagai Tuhan atas kehidupan mereka. Setiap keputusan yang mereka ambil, mereka menyertakan Tuhan di dalamnya.

Mereka percaya bahwa Tuhan tidak hanya berbicara, mengubah hati, dan menyatakan janji-Nya kepada salah satu saja, tetapi kepada kamu berdua.

Saya berdoa setiap yang membaca artikel ini, kamu semua terdorong untuk mengembangkan keintiman rohani dengan pasanganmu. Saat melakukan ini bersama, percayalah kamu akan melihat bahwa benar kehidupan pernikahanmu begitu indah tidak terkira.
Sumber : familylife.com
Halaman :
1

Ikuti Kami