"Saya dibesarkan dari keluarga miskin, kami hidup dari tunjangan pemerintah." Demikian Adam menuturkan kisahnya sambil memandangi lantai.
"Orangtua saya selalu bertengkar kerena masalah uang!" Tammy mengungkapkan hal itu dengan ragu-ragu.
"Papa saya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, tetapi hal itu tidak menahannya untuk membeli sesuatu yang ia suka. Tentu saja penagih hutang selalu menelephone," demikian pengakuan Sam.
"Ibu saya suka belanja baju; itu adalah hasrat terbesarnya. Tapi saya pikir kami saat itu belum mampu membeli semua itu. Saya ingat waktu itu listrik diputus," ujar Joan.
"Kami bertumbuh dengan kecukupan uang, sepertinya, tetapi itu bukan topik untuk dibicarakan. Orangtua saya tidak pernah bicara tentang uang di depan kami, hal itu seperti hal tabu dan rahasia," jelas Pam.
Itu semua adalah kisah nyata. Hal serupa terjadi dalam hidup banyak orang - orang normal - mungkin juga kamu, atau pasanganmu, atau tetanggamu. Kita semua punya kisah yang unik tentang hal keuangan. Beberapa menyedihkan, keras, tragis dan penuh dengan konflik; dimana yang lain suportif, bahagia dan seimbang. Faktanya, KAMU TIDAK BISA MEMILIH KISAH KEUANGANMU.
Kisah tentang keuanganmu menjadi dasar bagaimana kamu berpikir tentang uang, bagaimana kamu merespon terhadap uang dan bagaimana kamu mengkomunikasikan tentang uang. Bagi mereka yang tumbuh dalam keluarga yang sering konflik karena masalah keuangan, setiap pembicaraan tentang uang bisa memicu sakit perut. Hal ini saya ungkapkan dari pengalaman pribadi. Bagi mereka yang bertumbuh dalam keluarga yang merahasiakan tentang masalah keuangan, mereka akan bergumul menangani misteri keuangan.
Langkah untuk membebaskan diri kamu dari beban masalah keuangan yang diwariskan dari orangtua dan keluargamu butuh proses, tidak bisa terjadi secara instant. Sebelum membahasnya lebih lanjut, saya perlu ingatkan, jika kamu benar-benar mengalami masalah berat dalam keuanganmu, baik secara pribadi maupun keluarga, pertimbangkan untuk mencari konselor yang bisa membantumu untuk membangun dasar yang kuat dan memperbaiki masalah keuanganmu itu.
Tidak perlu malu mengakui bahwa kita butuh bantuan untuk mengatasi masalah keuangan. Kamu tidak menuliskan kisah keuanganmu sendiri, hal itu diwariskan dalam keluarga saat kamu bertumbuh dari bayi hingga dewasa, sehingga hal itu tertanam dalam alam bawah sadarmu dan menjadi kepercayaanmu.
Jarak antara kondisi keuanganmu yang amburadul dan kondisi keuanganmu yang seimbang, terang dan positif bisa dipetakan dalam 7 langkah dibawah ini:
1.Tuliskan kisah keuanganmu. Apa yang kamu pelajari tentang keuangan dari orangtuamu?
2.Bagaimana kisah itu mempengaruhi kepercayaanmu tentang uang?
3.Apakah kepercayaanmu tentang uang tersebut selaras dengan nilai-nilai hidupmu?
4.Apa yang akan kamu lakukan dengan cara yang beda jika kamu bisa menulis kisah tentang keuanganmu?
5.Bagaimana kisah keuanganmu itu bisa mendukung kebahagiaanmu?
6.Apa yang bisa mendukungmu untuk bisa menuliskan kisah keuangan untuk dirimu dan keluargamu?
7.Mulai tuliskan kisah keuanganmu yang ingin kamu wariskan kepada anak-anakmu agar mereka mendengar dan belajar dari hal itu?
Memperbaiki kesalahan yang dibuat secara tidak sengaja di masa lalu butuh kerja keras dalam waktu yang cukup panjang, dan juga bukan hal yang mudah. Kamu sudah membawa kisah itu dalam hidupmu dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga hal itu menjadi sesuatu yang "normal" bagimu. Tapi apa yang terjadi jika apa yang "normal" bagimu bisa merusak kesempatanmu dan keluargamu untuk memiliki keuangan yang baik dan masa depan yang lebih baik? Ini seperti kamu baru tahu bahwa kamu minum air yang sudah tercemar dan beracun dalam waktu lama; perubahan yang cepat harus dilakukan.
Demikian juga dengan kepercayaan dan nilai-nilai tentang keuangan yang merusak, hal itu harus segera dibuang dan diganti dengan yang benar dan baik sehingga bisa mengobati apa yang sudah rusak oleh kepercayaan dan nilai-nilai yang salah itu.
Kamu bisa membuat perubahan besar itu dalam hidupmu. Tetapi hal itu membutuhkan semangat, kesadaran, kepekaan dan dukungan. Ada sebuah kisah keuangan yang lebih baik yang akan menjadi warisan bagi generasi selanjutnya.
"Orangtua saya mengajarkan saya untuk menggunakan uang dengan bijak dan membuat keputusan keuangan yang selaras dengan nilai-nilai yang kami junjung. Kami belajar bahwa memiliki keuangan yang seimbang itu penting, dan kami bisa membicarakan tentang keputusan kami tanpa penghakiman, rasa bersalah atau malu!" demikian Patty membagikan kisahnya dengan gembira.
Kisah seperti apa yang kamu pilih?