Untuk beberapa alasan, Natal bisa jadi saat yang menantang bagi
banyak pasangan. Bagi sebagian pasangan, mereka berjuang dalam hal keuangan
mereka, timbul rasa putus asa untuk menemukan cara agar bisa membeli
hadiah-hadiah yang bisa diberikan kepada orang-orang yang mereka kasihi.
Sementara bagi pasangan lain, tantangan justru timbul dari pertimbangan tentang
tradisi Natal yang mana yang bisa dipakai untuk merayakan Natal agar semua keluarga bisa merasakan kebahagiaan bersama.
Mungkin Anda adalah salah satu pasangan yang tengah berjuang
dalam hal ini. Anda sudah menduga bahwa akan terjadi banyak perselisihan di
rumah tangga Anda. Jangan pernah berpikir bahwa Natal seolah menjadi musim yang buruk dalam pernikahan Anda.
Mari membahas tantangan dalam pernikahan yang biasanya terjadi saat menyambut perayaan Natal dan cara mengatasinya.
Tantangan #1 : Masalah Keuangan
Bagi banyak pasangan, uang menjadi penyebab konflik yang selalu
terjadi sepanjang tahun. Meski begitu, masalah yang paling parah bisa terjadi
saat menyambut perayaan Natal. Mungkin tantangannya timbul saat Anda tak lagi
yakin bisa membeli hadiah Natal karena hampir semua gaji bulanan sudah
teralokasikan. Atau mungkin pasangan Anda teledor dalam membelanjakan uang bulanan, sehinga uang habis begitu saja tanpa tersisa.
Solusi : Masalah keuangan bisa menjadi penyebab hubungan Anda dan
pasangan menjadi buruk. Jadi, cobalah untuk membuat perencanaan keuangan
bersama. Bahkan jika Anda ingin membelanjakan uang lebih sedikit, cobalah untuk
saling sepakat Setelah menemukan kesepakatan bersama, buatlah rencana keuangan
yang baru di tahun selanjutnya. Misalnya, membuat tabungan bersama. Anda akan
terkejut betapa cepat tabungan itu akan penuh. Anda pasti tidak akan merasa
takut dan cemas lagi saat harus menghadapi Natal karena masih punya simpanan dalam tabungan Anda.
Tantangan #2: Perbedaan Tradisi
Banyak sekali pasangan yang berasal dari suku atau negara yang
berbeda. Misalkan, seorang wanita menikah merasa dilema lantaran bingung untuk
memilih merayakan Natal di mana? Di satu sisi dia begitu berhasrat untuk
mengunjungi orang tuanya di Hari Natal, namun karena memiliki keluarga yang
berada tak jauh dari kediamaannya dan juga ingin sekali menghabiskan Natal bersama mereka.
Solusi : Komunikasi adalah kuncinya. Saat komunikasi Anda dan pasangan
baik, maka hal itu akan berdampak baik bagi Anda. Diskusikan rencana perayaan
Natal Anda. Mungkin dengan membagi waktu antara kedua belah pihak keluarga.
Misalnya, di Hari Natal Anda bisa merayakan bersama keluarga pihak pria. Lalu di hari berikutnya boleh merayakannya dengan keluarga pihak perempuan.
Pernikahan itu berbicara soal kompromi. Karena itulah penting
sekali bagi Anda untuk mendengarkan keinginan pasangan dan bersedia merendahkan
diri untuk membuat dia senang. Mungkin masalahnya juga bisa tentang ide Natal
keluarga di rumah. Saat pasangan melontarkan ide-idenya soal Natal, dengarkanlah dia dan mulailah bersepakat untuk mengerjakannya.
Natal adalah hari spesial yang hanya dirayakan sekali dalam
setahun. Jadi, sayang sekali jika perayaan Natal justru memicu konflik dalam
rumah tangga. Sebaliknya, Natal bisa menjadi momen terbaik bagi pasangan
menikah ketika mereka bisa saling bekerja sama dan menghabiskan waktu
berkualitas bersama. Ukirlah kenangan terbaik bersama pasangan dan keluarga
Anda di penghujung tahun ini. Tutuplah tahun ini lebih baik dari saat mengawalinya.