Alkisah,
seorang pria menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara. Di dalam
perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, si lilin kecil bertanya kepada pria
yang membawanya, “Kita hendak ke mana?” tanya lilin. “Kita akan naik lebih
tinggi dan akan memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang
luas,” jawab sang pria. “Apa? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk kepada
kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil? Kapal-kapal besar itu
tidak akan bisa melihat cahayaku,” jawab lilin kecil lemah itu. Lalu sang pria
kemudian merespon, “Itu urusanmu. Jika nyalamu memang kecil biarlah. Yang
engkau harus lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku,” jawab pria itu.
Tidak lama
sampailah mereka di puncak menara di mana terdapat lampu yang sangat besar
dengan kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Pria itu menyalakan lampu
besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil. Dalam sekejap tempat itu
memantulkan sinar terang benderang sehingga kapal-kapal yang di tengah laut melihat cahayanya.
Kisah di
atas menyampaikan tentang betapa pentingnya sebuah lilin, bahkan lilin yang begitu
lemah sekalipun bisa menolong kita. Lilin seringkali digunakan sebagai penerang
di tengah kegelapan. Peran inilah yang kemudian dijadikan orang Kristen sebagai
simbol dari Yesus itu sendiri yang sang terang dunia. Penyalaan lilin di momen Natal bukan hanya
sekadar tradisi tanpa makna, tetapi melalui terang lilin umat Tuhan diingatkan bahwa kehadiran Yesus ke dunia telah melenyapkan kegelapan yang ada.
Seberapa jauh
kita mengenal sifat dan karakteristik sebuah lilin? Selain sebagai penerang, kita
bisa memahami karakteristik lilin yang memberikan kita pelajaran tentang kehidupan, seperti:
Lilin memberikan cahaya. Lilin mengingatkan kita akan Kristus Penyelamat kita
yang berkata "Akulah Terang Dunia" (Yohanes 9:5). Lilin juga mengingatkan
kita bahwa kita harus juga harus bersinar, karena Kristus juga berkata bahwa
kita adalah terang dunia. Ia berkata: "Kamulah terang dunia. Dan biarlah
terangmu bercahaya di depan orang, sehingga mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapamu yang di surga" (Mat 5:14-16)
Lilin memberikan kehangatan. Mereka mengingatkan kita bahwa kita juga harus
memberi kehangatan kepada orang di sekitar kita, terutama mereka hatinya dingin dan perlu dihangatkan dengan cinta kita.
Lilin menyala dengan api. Hal ini mengingatkan kita akan api neraka yang abadi, yang menanti kita jika kita tidak bertobat dan tidak mematuhi perintah Allah.
Lilin itu indah namun berbahaya. Mereka memancarkan cahaya indah yang lembut dalam
Gereja. Namun, jika tidak diawasi, cahaya lilin ini juga bisa membakar Gereja.
Melalui hal ini, lilin mengajar kita untuk selalu waspada dan hati-hati, karena kurangnya kewaspadaan dapat membawa konsekuensi yang mengerikan.
Lilin tidak permanen. Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup kita di bumi ini
sementara, dan setiap hari umur kita semakin pendek sampai akhirnya musnah
Lilin memanggil kita semua, kepada pertobatan, karena waktu kita di bumi ini tidaklah abadi.
Lilin itu berbentuk lurus. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus tetap lurus dalam
pandangan Tuhan, bahwa perbuatan kita harus benar dan jujur. Sebuah lilin yang
tidak berdiri tegak tidak akan terbakar dengan baik. Maka, kita juga harus menjalani hidup kita dengan lurus, tidak menyimpang ke kiri atau kanan.
Lilin dapat melengkung tetapi tidak putus. Sebuat lilin wax, memiliki
kemampuan mengagumkan dimana lilin itu dapat diluruskan kembali. Hal ini
mengingatkan kita bahwa kita harus mampu menghadapi tantangan dan duka yang
kita hadapi tanpa menghancurkan hidup kita. Walaupun derita semacam ini dapat
melengkungkan jalan kita, namun, melalui penyesalan dan pertobatan kita menjadi lurus dan tegak kembali.
Lilin bisa keras dan lembut. Lilin keras saat dingin, dan menjadi lembuat saat
hangat. Sama juga halnya hati kit ayang keras ketika dingin, dan kita harus
menghangatkannya dengan cinta akan Allah dan sesama agar menjadi lembuat kembali.
Lilin mengeluarkan 'air mata'. Saat dibakar, lilin mengeluarkan cairan yang
mengalir bagaikan air mata kita. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus menangisi dosa-dosa kita, dan mengeluarkan belas kasihan kepada sesama.
Lilin adalah anugerah dari dunia binatang. Lilin dibuat dari cairan yang
merupakan hasil kerja dari ribuan lebah madu yang bekerja bersama. Lilin
mengingatkan kita agar produktif dan tidak malas, dan bahwa kita harus
mencintai semua ciptaan Allah, baik yang besar dan kecil, dan berterima kasih kepada mereka saat kita menggunakan hasil kerja mereka untuk kebutuhan kita.
Lilin memiliki banyak kegunaan namun sederhana. Lilin tidaklah rumit.
Kodratnya sederhana, tetapi mereka melakukan tugasnya dengan baik, terutama di
zaman teknologi yang maju dan rumit ini, lilin mengingatkan kita bahwa kadang
hal yang sederhana adalah yang terbaik. selama berabad-abad lilin membuat ibadah
dapat dilakukan saat hari gelap, bahkan perayaa-perayaan ibadah di Gereja
menggunakannya. Lilin mengingatkan kita bahwa kita harus melakukan pekerjaa kita dengan baik, agar kita dapat hidup menurut kehendak Allah.
Lilin tidak berguna tanpa nyala api. Hal ini mengingatkan bahwa kita semua mati dan tidak berguna sampai kita dinyalakan dengan nyala api Roh Kudus yang membakar seluruh hidup kita. Lilin mengingatkan kita akan Roh Kudus, yang turun atas para Murid dalam rupa nyala api. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita harus memohon agar Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita, dan agar Dia membersihkan segala kenajisan kita agar jiwa kita dapat diselamatkan.
Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com