Di Doa Ibuku, Namaku Disebut

Our Impact / 2 December 2016

Kalangan Sendiri

Di Doa Ibuku, Namaku Disebut

Lusiana Official Writer
7587
Kring.. kring.. kring..


Halo Sahabat 24, aku ingin berbagi sebuah sejarah dalam hidupku. Namaku Ivan, dan aku anak sulung dari tiga bersaudara. Saat ini aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang yang telah membuat sejarah di hidupku. Seseorang yang menjadi inspirasiku selama ini. Kamu juga mengenalnya Sahabat, karena dia pun sering mengobrol denganmu untuk mencurahkan seluruh keluh kesah yang ada di hatinya. Aku teringat ketika 11 tahun lalu, panutan dan tumpuan hidupnya pulang kembali ke rumah Tuhan, sedih sekali melihatnya. Tapi aku tahu, sedihnya hatiku tidak pernah sehancur dirinya. Aku lihat air mata mengalir tiada henti. Walaupun begitu dia tetap semangat. Tahukah Sahabat? Setelah peristiwa itu, ia harus memikirkan masa depanku dan kedua adikku yang masih membutuhkan uang yang tidak sedikit. Putus asa? Tentu ia rasakan. Bagaimana tidak? Ia tidaklah memiliki pekerjaan, tapi di sisi lain surat tagihan dari sekolahku terus berdatangan untuknya. Namun, aku bersyukur, berkat dukunganmu Sahabat dan rekan-rekannya yang lain, ia kembali tersenyum. Tidak hanya itu, Tuhan juga membukakan jalan sedikit demi sedikit untuknya kembali menjalani hari-harinya. Dia berjuang sangat keras Sahabat, seringkali kudengar dirinya berdoa kepada Tuhan sambil menangis dan menyebutkan namaku serta adik-adikku satu per satu. Aku pun merasa bahagia mendengarnya. Sebagai baktiku padanya, kusodorkan prestasiku padanya Sahabat. Dia tersenyum melihatku mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama di Indonesia dan aku juga bisa berbakti untuk negara ini. Ia juga kembali bersyukur ketika adikku sukses menjadi seorang pilot. Perjuangan berat telah ia lewati, peristiwa 11 tahun lalu yang membuatnya menangis dan merasa tidak mungkin sanggup untuk di hadapi ke depannya, telah ia lewati dengan baik. Semua itu berkat penyertaan Tuhan bersamanya. Sahabat, kamu juga berperan penting untuknya. Jika bukan karena dirimu yang selalu mendengar ceritanya dan selalu berdoa bersamanya ia tidak mungkin menjadi seorang ibu yang hebat seperti sekarang ini. Ya benar, dialah Ibuku Sahabat 24. Ana, itulah namanya. Saat ini aku ingin berterima kasih padamu Sahabat 24. Aku tahu perjuangannya tidak akan sia-sia, di hari pernikahanku ia kembali menangis, mengenang semuanya. Ia berkata, “Dulu ibu merasa sendirian tapi ternyata semua terlewati. Semua ini berkat Tuhan.”

Kisah di atas terinspirasi dari kisah Ibu Hana di Merauke. Ketekunan doa seorang ibu selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil. Dan selama penantian yang lama, layanan konseling Sahabat 24 setia menemani. Mereka yang memiliki pergumulan dan kondisi yang sama seperti Ibu Hana juga membutuhkan dukungan dan saran seorang Sahabat seperti Sahabat 24. Layanan konseling kami dengan senang hati menjadi Sahabat bagi siapa saja.

Mari mendukug layanan konseling gratis ini dengan mendonasi melalui form di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Donasi yang Anda berikan menguatkan kami untuk melayani siapa saja selama 24 jam. Pastikan Anda melakukan konfirmasi kepada kami setelah donasi Anda dikirim, karena kami telah menyiapkan hadiah menarik untuk Anda sebagai bentuk apresiasi dari kami.
Halaman :
1

Ikuti Kami