Menurut Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Anton Rumahorbo, pihaknya tidak pernah merasa takut karena semua sudah diatur sama Tuhan. Justru adanya ledakan itu semakin memperkukuh kekuatan dan keutuhan Indonesia.
“Buat kami, itu semua adalah milik Tuhan. Kita tidak pantas untuk mengutuk atau bahkan menyesalinya. Ya, kami tetap beribadah seperti biasanya,” ujar Pendeta Rumahorbo sebagaimana dikutip balikpapan.prokal.co, Selasa (22/11/2016).
Selaras dengan yang dilakukan pihak HKBP, Gereja Oikumene Sengkotek juga melaksanakan ibadah minggu. Pendeta Tommy yang ditemui jurnalis mengatakan apa yang terjadi 13 November 2016 lalu tidak perlu disesali, tetapi sebagai pembelajaran untuk semua yakni bahwa menjaga keutuhan bangsa adalah menjaga keberagaman.
“Saya terus terang tidak percaya, kok dia (Pelaku utama bom, Red) bisa berbuat seperti itu. Karena dia itu ‘kan penjual ikan. Saya hampir tiap hari beli ikan sama dia. Dan baik-baik saja, tidak ada kecurigaan. Makanya, ya menjadi pembelajaran,” ungkap Pendeta Tommy.
Saat berita ini diturunkan,
kondisi tiga anak yang menjadi korban luka bom molotov diketahui telah berangsur-angsur membaik.