Saran Psikolog Pulihkan Trauma Menjalin Cinta
Sumber: Relevantmagazine.com

Single / 18 November 2016

Kalangan Sendiri

Saran Psikolog Pulihkan Trauma Menjalin Cinta

Lori Official Writer
9361

Hubungan cinta seharusnya tidak hanya berlandaskan cinta semata, tetapi mengedepankan kenyamanan, penerimaan dan saling menjaga. Ada banyak kasus hubungan yang awalnya baik-baik saja akhirnya berakhir dengan menorehkan luka dan trauma mendalam bagi salah satu pihak. Hal ini bisa saja timbul akibat kekerasan fisik dan perlakuan-perlakuan yang menimbulkan ancaman bagi salah satu pihak.

Begitulah kasus yang sempat dialami artis cantik Ardina Rasti saat menjalin hubungan dengan seorang pria. Ia mengaku kerap mendapat kekerasan fisik yang berujung pada trauma psikis yang mendalam. Bayangkan, betapa buruknya dampak dari menjalin hubungan yang salah. Untuk menghilangkan gangguan psikis tersebut, dia bahkan harus menjalani konseling psikologis.

Bagi para korban yang mengalami trauma menjalin hubungan dengan orang lain, seorang psikoterapis, konselor percintaan dan penulis buku ‘How to Mend a Broken Heart, Christine Webber memberikan saran untuk keluar dari trauma semacam itu, diantaranya dirangkum seperti poin di bawah ini.

1. Tutup Buku

Laiknya seperti membaca buku, kenangan buruk tak sepatutnya selalu dikenang melainkan tutuplah kenangan itu rapat-rapat setelah segalanya berakhir. Pengalaman disakiti pria sebaiknya dijadikan pelajaran yang tidak perlu disesali. Caranya, tidak mengenang kembali kebahagiaan dan kesedihan yang pernah dilalui bersama mantan secara berulang-ulang. Hapus seluruh kenangan bersamanya dan terima keadaan bahwa kini hubungan Anda telah berakhir. “Setelah Anda melupakan masa lalu, Anda harus yakin bahwa orang lain berhak mendapat kesempatan dari Anda dan percayalah bahwa pria baru yang nantinya mengisi hari-hari Anda tidak sama seperti mantan,” ucap Christine.

2. Mengubah Kriteria yang Diharapkan

“Jika tipe yang Anda temui mirip dengan orang yang mengecewakan Anda, mungkin sebaiknya Anda hindari. Kita harus melihat kembali sifat seseorang sebelum kita beri kepercayaan,” ucapnya.

Ya, bisa jadi Anda salah menentukan kriteria idaman. Anda mungkin suka pria yang tampan, jago merayu, narsis atau terlalu percaya diri. Pria dengan kriteria ini biasanya tipe playboy. Coba ubah tipe pria yang Anda inginkan dan salami pribadinya.

3. Jadikan Putus Cinta (Patah Hati) Sebagai Pelajaran

Mengingat kembali bagaimana pria mengecewakan Anda, mungkin dapat menyakiti hati. Tapi petiklah pelajaran dari pengalaman itu, bahwa jangan takut untuk gagal kembali, teruslah mencoba untuk jatuh cinta kembali.

4. Pilih Orang yang Tepat

Menemukan orang yang tepat memang tidak mudah. Sebab kecenderungannya hanya akan menyebabkan kita sebagai pribadi pemilih dan menyia-nyiakan banyak kesempatan yang datang. Tidak perlu harus begitu, Anda hanya perlu menilai apakah seseorang yang menaruh hati kepada Anda adalah sosok yang bisa dipercaya, mencintai Anda dengan tulus dan memiliki karakter yang baik. “Anda bisa melihat sifat dan kebiasaan orang dari dan dengan siapa dia bergaul dan bagaimana dia memperlakukan keluarganya,” terang Christine.

5. Libatkan Orang Terpercaya

Ketika Anda sedang jatuh cinta, mintalah pendapat dari orang lain tentang sosok pria yang sedang Anda taksir. Hal ini bertujuan untuk membantu Anda memberikan penilaian tentang pria itu dari sudut pandang orang lain. Dengarkan pendapatnya dan jika orang yang Anda benar-benar percayai itu menilai baik atau buruk, coba kembali pikirkan dan kesampingkan terlebih dahulu perasaan Anda. “Hal ini sering terjadi untuk orang yang berusia muda, akhirnya penilaian mereka terhadap seseorang pun akan kabur dan tidak rasional,” ucapnya.

Untuk itu sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, ada baiknya menanyakan pada orang terdekat dan terpercaya tentang sosok yang mendekati Anda.

6. Terbuka Dengan Pendapat Orang Lain

Dukungan orang tua dan teman dekat akan lebih mudah memulihkan trauma korban hubungan. Untuk itu, dengarkan orang-orang yang sudi mendampingi Anda selama trauma. Jangan mengeraskan hati dan tetap bertahan dalam keterpurukan itu selamanya. Terima saran orang lain supaya terhindar dari kesalahan sebelumnya.

Cinta sejati itu adalah cinta yang tidak akan melukai. Cepat atau lambat, Anda akan menemukan yang terbaik. Rasa sakit dari patah hati jadikanlah sebagai pelajaran, dan sambutlah kisah baru yang lebih baik. Yang terpenting, tetap libatkan Tuhan sebagai makcomblang terbaik atas seseorang yang akan Anda pilih!

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami